Tanam Pohon Aren Tandai Bedog Arts Festival

by admin|| 11 September 2014 || 38.265 kali

...

SLEMAN (KRjogja.com) - Bedog Arts Festival VI akan digelar di Studio Banjarmili, Dusun Kradenan, Banyuraden, Gamping, Sleman, Jumat dan Sabtu (5-6/9/2014) malam. Ratusan seniman dari dalam dan luar negeri akan berekspresi di alam seputar aliran Sungai Bedog. Ada yang tampil di panggung yang dibuat di atas sungai, di tebing, hingga di sumber air.

Selain program rutin yang digelar setiap tahun untuk membangun kembali budaya Sungai Bedog, menurut pimpinan Studio Banjarmili, Martinus Miroto, kali ini juga bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada untuk secara konkret melakukan aktivitas konkret berkaitan dengan pelestarian. Tahun ini mulai menanam pohon aren yang dua tahun lalu disemai dari 200 bibit dan mengalami perkembangan yang berbeda-beda.

Penggagas Bedog Arts Festival, selain Miroto juga GKR Pembayun dan Garin Nugroho untuk memberikan wadah dialog tari yang berbeda, dengan menggunakan sungai sebagai tempat aktivitas. "Ini untuk menunjukkan secara nyata kepedulian seni pada lingkungan terutama sungai sebagai sumber kehidupan di lingkungan masyarakat Dusun Kradenan," kata Miroto di sela persiapan Kamis (4/9/2014).

Pada malam pertama, Jumat (5/9/2014) tampil Syalawatan (Cokrobedog), CIO Indonesia Arts Culture (Lumajang), Yoka Jones (Australia), I Putu Bagus Bang sada (Bali), Janette Hoe (Australia), Mugi Dance kolaborasi dengan Jin Hi Kim (Solo-Korea), Alan Schacher (Australia), Pradapa Loka Bhakti (Pacitan).
Jumat pagi, dilakukan workshop tari dengan fasilitator dari Korea di pendapa Widhi Widhana SMK 1 Kasihan, Bantul (SMKI Yogyakarta).

Malam kedua, Sabtu (6/9/2014), Tim Craft I (Australia), Ayu Permata Sari (Lampung), Weizhen Ho (Australia), Just Body (Korrea), Mike Hornblow (Selandia Baru), Maharani, Imin, Dhany (Solo), Paco (Yogyakarta), Tony Yaps (Australia), Sanggar Panderman (Batu), Deden Trisnawan (Bandung). (Ewp)


Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta