Menuju Industri Film di Daerah yang Sehat dan Beraneka Ragam

by admin|| 13 November 2017 || 4.992 kali

...

Bertambah lagi citra Yogyakarta, selain sebagai kota pelajar, kota budaya dan pariwisata, yaitu sebagai “kota komunitas film”, dikemukakan Garin Nugroho ketika JAFF (Jogja-Netpac Asian Film Festival) baru saja terbentuk, dan FFD (festival film dokumenter) sudah berlangsung lima tahun. Tercatat 50 komunitas film (dokumenter, cerita, animasi, dan lain sebagainya) bermunculan dengan berbagai kegiatannya, antara lain festival, ekshibisi, diskusi, dan workshop.

Diungkap Suluh Pamuji, peneliti dan programmer, bahwa dulu, ketika masih merintis tumbuhnya kegiatan perfilman, Yogyakarta hanya punya Asdrafi (Akademi Seni Drama dan Film). Kemudian, Asdrafi bubar. Hingga berdirinya fakultas seni media rekam ISI Yogyakarta, awalnya ditujukan bukan untuk mengisi industri film yang saat itu mati suri, namun lebih ditujukan untuk mengisi industri televisi.

Yogyakarta masa kini dipenuhi para pendatang, khususnya kalangan pelajar, yang membuatnya beraneka ragam, termasuk dalam hal perfilman, ditengah munculnya lembaga-lembaga pendidikan perfilman, salah satunya yang didirikan Ifa Isfansyah, Jogja Film Academy. Perfilman berkembang di Yogyakarta,  karena komunitas perfilmannya juga berkembang. Komunitas perfilman di Yogyakarta adalah penggerak perkembangan-perkembangan itu.

Saat ini, boleh dibilang bahwa komunitas film Indonesia adalah komunitas film nusantara yang beraneka ragam dari Sabang sampai Merauke. Perkembangan dan kemajuan ini perlu ditanggapi Yogyakarta sebagai barometer perkembangan, pertumbuhan, dan kemajuan komunitas film pasca-reformasi, agar mampu menaungi komunitas film di seluruh Nusantara.

Terkait dengan hal itu, Daerah Istimewa Yogyakarta bertindak sebagai tuan rumah penyelenggaraan Festival Komunitas Film Nusantara 2017, kerja sama Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan perkumpulan pegiat film di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dijadwalkan berlangsung dari 25−28 November 2017, di Yogyakarta. Pembukaan dilaksanakan di Societet Militair, Taman Budaya Yogyakarta, dan penutupannya di kompleks wisata Candi Prambanan.

Dikemukakan Bambang Kuntara Murti (Ipung), koordinator panitia penyelenggaraan festival, kegiatan ini mengangkat tajuk ”Satu Bangsa, Beraneka Ragam Sinema”. Dari sini, ingin dibuktikan bahwa keanekaragaman sinema Indonesia itu ada, dan komunitas film dari seluruh nusantara adalah pelestari utama keanekaragaman itu. Festival tersebut nantinya bukan sekadar ajang pertemuan dan ajang silaturahmi antarkomunitas film seluruh Nusantara, melainkan juga lebih dari itu, untuk menegaskan kemunculan industri film di daerah yang sehat dan beraneka ragam.

Kegiatan festival adalah workshop, seminar, pemutaran film, juga membuat semacam film pendek dari merekam secara spontan suasana kehidupan masyarakat di sekitar kawasan Malioboro. Peserta yang diundang sebanyak 90 orang dari perkumpulan pegiat film di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua.(hen/ppsf)

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta