Drama Berbahasa Jawa di Sekolah, Berani Memulai dan Bekerja Sama

by admin|| 07 Desember 2017 || 7.899 kali

...

Tidak mudah mendapatkan lakon drama berbahasa Jawa, untuk siswa atau pelajar di sekolah, dibandingkan dengan yang berbahasa Indonesia. Sejumlah lakon drama berbahasa Indonesia ”terpaksa” dipilih dan diterjemahkan dalam bahasa Jawa. Contoh, karya Heru Kesawa Murti, berjudul ”Buruk Muka, Cermin Dibelah” diterjemahkan dalam bahasa Jawa menjadi dua judul yang berbeda, yaitu Kaca Benggala, dan Pengilon.

Kesulitan mendapatkan lakon drama berbahasa Jawa, berbeda dengan yang berbahasa Indonesia. Sejak awal pertumbuhan drama (teater) di Indonesia, penerjemahan lakon drama (asing) dalam bahasa Indonesia, sudah sering dilakukan, seperti karya Anton Chekov, Molière (nama panggung Jean-Baptiste Poquelin), SophoklÄ“s, dan George Bernard Shaw. Demikian pula, tokoh-tokoh teater Indonesia, antara lain WS Rendra, Teguh Karya, dan Motinggo Busye, membuat naskah terjemahan, juga karya mereka sendiri, sehingga penerus mereka punya kesempatan belajar dan mendapatkan naskah yang ingin dipentaskan.

Sebuah karya Anton Chekov terjemahan Landung Simatupang, berjudul ”Beruang Menagih Hutang”, dijawakan menjadi ”Tukang Tagih”. Kenyataan demikian menunjukkan bahwa lakon drama berbahasa Jawa memang sulit diperoleh, apalagi lakon drama yang dianggap pas dan menarik dipentaskan. Karena itulah, dalam tulisannya, Hanindawan Sutikno, dramawan dari Surakarta, mengungkap munculnya keterpaksaan itu, bahkan kekhawatirannya bahwa drama berbahasa Jawa justru terasing di negeri sendiri.

Menurut pengamatan Hanindawan pada pentas drama berbahasa Jawa di sekolah, keseharian para siswa/pelajar yang njawani, belum cukup menutupi kegugupan (kagok) melafalkan bahasa Jawa di atas panggung. Pelafalannya sering tidak luwes. Lidah mereka mendadak kelu, kaget, kagok, bahkan tergagap-gagap menghadapi tulisan drama berbahasa Jawa. Hal ini dapat mengganggu penghayatan, pemeranan, bahkan suasana yang sedang dibangun, sehingga mengurangi cita rasa drama berbahasa Jawa.

Boleh saja siswa mimesis atau menirukan penggalan adegan berdasarkan pengamatannya terhadap seni pertunjukan drama Jawa tradisional, atau mengubahnya dalam bentuk baru, sesuai dengan daya cipta mereka. Yang terpenting adalah nilai moral yang terkandung pada pesan drama itu tersampaikan. Meskipun demikian, diungkap Dedek Witranto, pengajar pada Akademi Seni Mangkunegaran Surakarta, yang lebih sulit adalah berani memulainya. Jika pentas harus baik, sulit menumbuhkan keberanian, apalagi untuk pentas. Jika berani pentas, bahkan ketika mutunya jelek, merupakan langkah awal yang bagus untuk langkah selanjutnya. Mereka yang tertarik mendalami teater, disarankan memilih sanggar teater di luar sekolah untuk menyalurkan bakatnya itu.

Dipandang dari sisi pendidikan, seni drama sesungguhnya memiliki peran yang luar biasa, terutama dalam menanamkan nilai-nilai kepribadian. Bukan sebagai seni peran atau unsur seni lain saja, melainkan juga memahami pesan moral sebuah seni pertunjukan, khususnya drama berbahasa Jawa sebagai kearifan lokal. Mengelola kesemua unsur menjadi satu kesatuan itu membutuhkan kerja sama yang baik antar-pendukungnya. Dengan demikian, bukan hanya karya seni yang tersaji atau tergelar dengan baik, melainkan juga kerja sama untuk mewujudkan karya itulah yang penting dan perlu ditekankan dalam pendidikan.(hen/ppsf)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta