by admin|| 30 Desember 2017 || 14.564 kali
Dalang tradisional yang merupakan masyarakat religius yang mengedepankan nilai kepasrahan, nilai ketuhanan, dan kepatuhan pada kemurnian nilai tradisi, cenderung dicap sebagai corong Pemerintah. Karena itu, pada masa pasca-reformasi, muncul perlawanan dari kalangan modern yang berideologi politik rasional dan berkehendak cenderung bebas, dengan manajemen modernnya, serta didukung perkembangan suasana temperamental kelompok reformis pada waktu itu, membuat kelompok tradisi mengalami goyah, bahkan secara psikologis yang mengarah pada krisis kepercayadirian, prihatin Ki Edi Suwanda, seniman pedalangan dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Para sepuh mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri. Mereka tidak siap secara mental terhadap kesenjangan itu, karena berlawanan dengan nilai-nilai tradisi, sehingga mereka blank (tidak tahu yang harus diperbuat).
Ingin memperbaiki masalah itu, Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Daerah Istimewa Yogyakarta bertekad membangkitkan semangat mereka yang goyah, dengan memahamkan wacana politik manajemen modern. Juga membangun semangat ideologi kebersamaan melalui sosialisasi sebagai upaya pemulihan kelompok tradisi.
Meskipun demikian, Ki Edi Suwanda, yang juga ketua Pepadi DIY, mengungkap keprihatinannya bahwa terkait dengan upaya perubahan secara organisasi dan secara personal dalam memperjuangkan kepentingan umum tersebut, ada pihak yang tidak senang, dan ingin menghalangi, baik dari kelompok aktivis individu yang terorganisasi, maupun kelompok masyarakat pendukungnya.(hen/ppsf)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...