by admin|| 01 Maret 2018 || 15.637 kali
Dewasa ini, telah terjadi kecenderungan pergeseran nilai atau budaya pada masyarakat, terkait dengan perilaku yang mengarah pada hubungan intim pranikah atau pergaulan bebas. Bagi remaja usia sekolah, pelajar dan mahasiswa, melakukan pelukan, berpegang-pegangan, dan bersentuhan pada bagian-bagian tubuh yang peka (sensitif), dianggap sebagai sesuatu yang biasa, asal berdasarkan suka sama suka atau saling mencintai. Keadaan ini bisa tampak di tengah atau sudut-sudut keramaian, seperti di Yogyakarta.
Pandangan orang tua, guru, dosen, atau pun tokoh agama/masyarakat, tidak bergeser dari penilaian bahwa perilaku hubungan intim sebelum waktunya tidak boleh dilakukan, dan berdosa. Hal ini terungkap dari penelitian yang pernah dilakukan Dra. Nahiyah Jaidi Faraz, dari Pusat Studi Wanita Universitas Negeri Yogyakarta, terhadap anggapan (persepsi) masyarakat Yogyakarta mengenai merebaknya pornoaksi. Penelitian ini telah pula dibukukan dengan judul ”Pornoaksi, antara Norma dan Fakta”.
Masalah pornoaksi dan pornografi tidak boleh dipandang mudah atau sepele, karena telah terasa dampaknya terhadap kelestarian budaya (ketimuran), yang menjunjung nilai-nilai kepatutan dan kesopansantunan. Karena itu, pemerintah dan masyarakat berupaya bersama-sama untuk menemukan cara yang segera, tepat, dan dapat diterapkan untuk melindungi budaya bangsa, demi peradaban yang baik pada masa yang akan datang.(hen/ppsf)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...