Pendalaman Materi dalam Rangka Pengingkatan Kapasitas Pemandu Museum Gunungapi Merapi

by admin|| 05 Maret 2018 || 10.185 kali

...

Museum GunungapiMerapi (MGM),Selasa 27 Februari 2018 melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas pemandumuseum dengan rangkaian acara pendalaman materi. Kegiatan diikuti oleh pemandudari MGM dan Museum Karst Indonesia (MKI). Pemateri dalam kegiatan ini adalahsalah satu dosen geologi UGM, Agus Hendratno, ST., MT.

Materiyang dipaparkan dalam acara ini adalah tentang geowisata. Peserta diajak untukmemahami konsep geowisata, mengenali karakteristik potensi geowisata disetiapwilayah, dan dikenalkan dengan konsep REAL Travel (Hall & Weiler, 1982). REAL Travel (Hall & Weiler, 1982) ini meliputi Rewarding (penghargaan), Enriching (pengkayaan), Adventuresome Experiences (petualangan),dan Learning Experiences (pembelajaran).Konsep ini merupakan salah satu arah dari konsep pariwisata yang diharapkan terpenuhibagi setiap pengunjung. Pemandu yang merupakan garda depan dalam pengenalan geowisatamemiliki peran sebagai pengajar yang harapnnya dapat menjadikan perjalananwisata tidak hanya bermanfaat secara rekreasi namun juga edukasi yang mengarahpada konservasi terhadap kekayaan geowisata di Indonesia. 

Rangkaianacara pendalaman materi ini tidak hanya di dalam kelas namun diikuti dengankegiatan fun trip ke lapangan. Fun trip ini mengajak peserta untukberkunjung langsung ke wilayah yang terdampak letusan Gunungapi Merapi tahun2010 dengan menggunakan kendaraan jip. Funtrip ini bertujuan langsung untuk memberikan gambaran langsung terkaitdengan materi yang telah di sampaikan (enriching)sekaligus memberikan pengalaman wisata lava tour yang merupakan pemanfaatandari bencana menjadi sumber daya wisata dengan menggunakan jip sebagai saranautamanya (adventuresome experience).Sepanjang perjalanan pemateri memberikan paparan (learning experience) dengan harapan utamanya peserta memiliki rasapenghargaan (rewarding) pada kekayaangeowisata yang ada di Indonesia. (AI)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta