Menjaga Semangat Film Danais yang Membawa Harapan (Optimisme) Masyarakat Yogyakarta

by admin|| 20 Maret 2018 || 4.978 kali

...

Selama ini, terlalu banyak film danais yang dianggap juri sayembara pembuatan film, membawa pesimisme. Karena itu, sekaranglah saatnya kesempatan untuk membawa harapan (optimisme) yang mewarnai film danais. Semangat itu yang selalu dijaga. Secara visual juga menarik, bukan muram, melainkan riang..Bukan menarik secara teks saja.

Dua film dokumenter dan lima film fiksi (masing-masing terdiri dari Tekong Terakhir, Kembalilah dengan Tenang, Salam Aspal Grunjal, Rong,  Loz Jogjakartoz, Tilik, dan Jagawarga), yang lolos dari babak pitch, yang telah dilaksanakan pada Kamis, 15 Maret 2018, mendapat sorotan berarti dari dewan juri sayembara film dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mereka (pembuat film) harus yakin dengan jalan cerita, dan dipastikan sejak awal. Misalnya, ingin menggambarkan demitologi, ternyata kemudian menguatkan mitos. Walaupun pembuat film boleh mengungkap gagasannya secara luas, mereka harus menjaga nilai-nilai budaya, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Indonesia pada umumnya.

Jangan sampai terungkap pada film mereka, kasar yang keterlaluan, baik pada pernak-pernik, kekerasan, maupun pengungkapan bahasanya. Hindari konten vulgar, termasuk kekerasan (tayang pada televisi dan dinas kebudayaan, menjadi pertimbangan). Meskipun dinilai fasih menuangkan cerita menjadi film, masalah teknis juga tidak perlu dipermasalahkan, tetapi melanggar etika, film seperti itu justru bermasalah.

Pembuat film pun harus tanggap dengan perkembangan sekarang. Logika cerita juga dipertimbangkan. Banyak yang harus dibenahi, misalnya pendalaman konflik, pemilihan properti, pemeranan (casting), dan lain-lain. Bila diperlukan, juga mengambil gambar dengan sudut yang banyak atau bermacam-macam sudut pengambilan. Storyboard untuk adegan laga sangat diperlukan. Kalau tanpa itu, sama dengan shoting tanpa shot list.

Ketika membuat film, memang merupakan kesempatan untuk meluaskan nilai eksperimental, namun disarankan menyewa tenaga ahli, bila hal itu memungkinkan. Tindakan meniru pun boleh saja, namun tidak perlu sampai tampak pada bahasa badan (gestur), kostum, termasuk kelengkapan/peralatannya. Pembuat film harus berani berprakarsa, menggali keanekaragaman budaya, corak, dan warna khas Yogyakarta, bukan membuat ulang yang sudah ada, apalagi yang sudah dibakukan.

Terkait dengan upaya pengendalian anggaran, dan tertib pembuatan film, supervisor  ingin bahwa kesepakatan peserta (pembuat film danais DIY) dengan supervisor, dituangkan pada nota kesepahaman (MoU). Karena itu, mereka boleh protes, kalau tidak ada (peraturan) pada MoU.

Pembuatan film danais mengerucut pada penilaian bahwa suatu film memang pantas dibuat dengan dana keistimewaan. Anggaran pembuatan film disampaikan kepada peserta secara bertahap, setelah mereka melalui sejumlah tahapan supervisi, dan melengkapi seluruh persyaratan administrasi.

Rapat dewan juri (kurator), terdiri dari Dwi Sujanti Nugraheni, Indra Tranggono, dan AjishDibyo (Dyna Herlina Suwarto, S.E., M.Sc., dan Ifa Isfansyah tidak hadir)  dengan supervisor, yaitu Senoaji Julius, Liza Anggraeni, Greg Arya, dan Alia Damaihati (R.M. Altiyanta tidak hadir), pada Senin, 19 Maret 2018, diadakan sebagai masukan catatan kuratorial terhadap tujuh film yang lolos pitch pada sayembara pembuatan film dengan dana keistimewaan DIY 2018. Kegiatan tersebut dihadiri juga Kepala Seksi Seni Kontemporer, merangkap plt. kepala seksi perfilman, Dra. Sri Eka Kusumaning Ayu, dan dilaksanakan di ruang Gatotkaca, lantai tiga, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.(hen/ppsf)

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta