by admin|| 24 Mei 2018 || 6.143 kali
Terlepas dari pesan lain yang tersirat, seperti perbedaan pemahaman antarmanusia, perubahan dalam hubungan kemasyarakatan, pada pementasan monolog ”Baitarengka” (arti harfiahnya adalah kapal retak), yang ditulisnya sendiri, terbersit keprihatinan Trisno Santoso ’Pelog’ akan merosotnya penggunaan bahasa Jawa pada kalangan muda. Bila diringkas, dengan lain kata bahwa masa depan bahasa Jawa, suram.
Kenyataan bahwa sejumlah penonton (kaum muda) tidak dapat memahami bahasa Jawa yang digunakan sang pemain, walaupun itu bahasa Jawa biasa, bukan tidak disadari Pelog. Contoh potongan percakapan pada monolog itu, "Nuwun sewu, kala Selasa Wage kapengker, kathah para warga ingkang nungsung warta. Menapa leres, Den Sastra Handayaningrat saestu kondur kasedanjati?"
Meskipun demikian, dia sudah teramat banyak 'mengalah’ dalam cakapannya, sampai ’meminjam’ kata-kata bahasa Indonesia, karena sadar bahwa banyak kata bahasa Jawa yang telah ditinggal kalangan muda ketika bercakap-cakap dalam pergaulan sehari-hari.
Kecenderungan yang terjadi pada kalangan muda itu, tidak menyurutkan semangat Pelog, aktor panggung berpengalaman dari teater Gapit Surakarta, untuk tetap menggunakan bahasa Jawa pada setiap pementasannya. Dia merasa terdorong dan ikut bertanggung jawab untuk terus mengingatkan masyarakat akan pentingnya penggunaan bahasa daerah.
Sikap tegas Pelog diharapkan seniman muda teater Surakarta, Budi Bodhot Riyanto dan Oedin UPW, dapat mendorong tumbuh kembangnya banyak pementasan dalam bahasa Jawa, sekaligus naskah teater dan naskah monolog bahasa Jawa. Owot Sarwoto, seniman panggung dari Salatiga, bahkan ingin pentas keliling kampung dan pedesaan. Menurut dia, hal ini penting, supaya masyarakat bisa akrab lagi dengan bahasa asli (ibu)-nya.(hen/ppsf)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...