Pesona Dunia Bawah Laut dari Rajutan dan Crochet pada Pameran ArtJog 2018

by admin|| 28 Mei 2018 || 7.710 kali

...

Menikmati pesona dunia bawah laut, tidak perlu harus menyelam dengan alat bantu pernapasan. Benda-benda yang terletak jauh di dasar laut, bahkan bisa dilihat dari dekat. Hal ini tampak pada karya seni yang menggambarkan suasana kehidupan makhluk laut, pada pameran ArtJog 2018. Senimannya seperti memindahkan dunia air yang beraneka warna dan bentuknya pada ruang yang ditata sedemikian rupa, dengan demikian memesona. Penonton merasa bak berada di dalam akuarium, dan bisa bebas menikmati keindahannya.

Hal ini diwujudkan Mulyana, seniman yang memang mengagumi dunia bawah laut, dan punya keahlian dalam rajutan dan crochet. Dari sini, dia membawa keinginan mengangkat pemandangan dunia air yang menakjubkan, namun dianggap dia luput atau tersembunyi dari amatan orang lain, bisa dilihat dengan cukup mudah.

Karya indah memesona dan cukup besar ini bukan sendirian saja dibuat Mulyana, seniman kelahiran Bandung, 1984, yang mendapat kesempatan istimewa (sebagai commission artist) pada pameran tersebut. Ibu-ibu di Sorogenen pun ikut turun tangan membantu mewujudkan gagasan Mulyana.

Melirik sudut lain pameran, berdiri kokoh patung setinggi tiga meter, berpedang besar, tampak seperti tokoh cerita dalam komik silat. Sang seniman, Ichwan Noor, menamai karyanya ”Dewa Perang Cina (Chinese God of War)”. Selain pedang, bagian yang mencolok adalah bentuk helai kain sepasang yang melengkung pada pundak. Patung ini dirangkai dari sekumpulan besar bekas suku cadang mesin kendaraan.

Lain lagi karya Yudi Sulistyo, yang berjudul Mengatasi Masalah Tanpa Masalah (sama dengan semboyan pegadaian). Cara senimannya memberi sentuhan dengan cat pada karyanya, sangat terinci dan mengesankan, sehingga membuat masalah pada (mengecoh) penglihatan penonton. Tampak benar-benar seperti besi, ternyata setelah diketuk-ketuk perlahan, benda berbentuk mesin roket atau pesawat canggih dalam cerita khayalan ini, tersusun dari macam-macam bahan, sebagian besar kertas karton, dan sebagian kecil dari benda plastik.

Boleh dikatakan bahwa karya-karya yang ditampilkan, terlihat mengagumkan, dan memancarkan daya tariknya sendiri. Tidak berlebihan bahwa tampaknya para seniman cukup berhasil membuat semacam ’pencerahan’, sesuai dengan tema pameran. Mereka membuka mata dan pandangan, serta memancing rasa ingin tahu penonton terhadap suatu karya seni, sebagai kebebasan yang mencerahkan, apapun bentuknya.

Pengunjung pameran dapat mengikuti curatorial tour, yaitu kegiatan jalan-jalan menjelajahi sudut-sudut tempat sejumlah karya seni yang dipamerkan, dengan dipandu dua kurator pameran, Bambang ’Toko’ Witjaksono dan Ignatia Nilu. Mengambil contoh semangat perjuangan Raden Ajeng Kartini mencerahkan bangsanya, terutama kaum perempuan, dikemukakan Bambang bahwa ilmu pengetahuan (begitu pula seni) bukan untuk diri sendiri saja, melainkan juga disebarkan kepada orang lain.

 

Selain melihat-lihat karya seni rupa, pengunjung juga dapat menyaksikan penampilan seniman musik, pertunjukan, teater, dan tari, dari dalam dan luar negeri. Karcis masuk seharga Rp50.000, cukup murah, padahal mutu seniman-senimannya bukan kacangan, yang tampil sekadarnya. Seniman dan pekerja seni lainnya pada sejumlah gerai khusus, memamerkan dan menjual cendera mata pernak-pernik khas ArtJog.

Pelaksanaan pameran Artjog kesebelas, 2018, berlangsung sampai dengan 4 Juni 2018, di Museum Nasional Yogyakarta, mengusung tema ’Pencerahan’ (Enlightenment). Kegiatan ini merupakan kerja sama Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, serta mitra-mitra kerja, dari dalam daun luar negeri.(hen/ppsf)

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta