by admin|| 23 Juli 2018 || 6.866 kali
Festival upacara adat2018 di gelar pada hari Minggu, 22 Juli 2018, di Alun-alun Wates. Acara tersebut merupakanprogram Dinas Kebudayaaan DIY dalam rangka melestarikan nilai adat tradisi,khususnya prosesi upacara adat. Festival diikuti oleh 5 kabupaten/ kota ; Yogyakarta,Bantul, Gunung Kidul, Sleman dan KulonProgo. Masing-masing kabupaten/ kota menampilkan tradisi unggulannya sesuaidengan potensi seni budaya di wilayah.
Kontingen Kotamenampilkan upacara adat Bakdo Kupaten, Sleman menampilkan upacara adat Wiwit Agung.Kulon Progo menampilkan upacara adat kembul Sewu Dulur dan GuyangJaran. KontingenGunung Kidul menampilkan upacara adat Watu Manten, sedangkan kontingen Bantulmenampilkan upacara adat siraman GilangLipuro.
Kabupaten Bantul yang mengambil konsep upacara terinspirasi dari tempatbertapanya Danang Sutawijaya yang mendapatkan wahyu Mataram di kawasan GilangLipuro. Pada pagelaran tersebut, Bantul meraih juara 1. Prestasi yangmembanggakan khususnya untuk desa Gilangharjo dan masyarakat kabupaten Bantulpada umumnya.
Upacara adat yangmemiliki sarat makna, tuntunan dan filosofi untuk selalu dilestarikan dandikembangkan guna membentuk masyarakat yang berkarakter dan berbudaya. Sebuah tantanganyang tidak mudah untuk dapat mewariskan filosofi dari tradisi dan budaya kepadagenerasi muda. Keterlibatan generasi muda dalam kegiatan seni budaya, merupakanlangkah awal yang dapat ditempuh untuk membangkitkan kecintaan dan kepedulianterhadap warisan budaya yang adi luhung.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...