Menjinakkan Nada Setelah Jatuh Bangun Mengolah Kepekaan Bunyi

by admin|| 07 September 2018 || 7.634 kali

...

Belajar bermain musik (memainkan nada) secara tertata (sistematis) ala Agus ’Patub’ Budi Nugroho, dimulai dari mengolah dan mengasah kepekaan akan bunyi. Bahan bakunya tersedia berlimpah di lingkungan sekitar kita. Bunyi yang alami bersumber dari peristiwa alam, hewan, tumbuhan dan manusia. Diungkap Agus ’Patub’, bunyi dari unsur alam ini bermanfaat seperti vitamin (memacu) otak dan rasa, sehingga menimbulkan suasana yang khas.

Selain dari alam, bunyi dapat juga berasal dari benda mati (misalnya batu yang dipukul-pukul), dan bunyi tiruan/buatan sebagai hasil olah budidaya manusia, misalnya alat musik (instrumen).

Menurut Agus ’Patub’-yang menekuni musik (terutama dari bambu), membentuk dan membina kampung-kampung musik di Daerah Istimewa Yogyakarta (terutama di Sleman) secara gerilya, swadaya, dan mandiri- kepekaan rasa akan bunyi ditempa dari merasakan detak jantung. Dari sini, dapat dirasakan irama aliran darah melalui jari-jari pada kedua telapak tangan. Juga menirukan (olah vokal) bermacam-macam bunyi dari peristiwa yang khas, sampai dengan olah gerak tubuh, dan tepukan tangan.

Mengolah kepekaan bunyi yang dilakukan dengan sabar, tekun, dan jatuh bangun, ungkap Agus ’Patub’ (kelahiran Kebumen, Jawa Tengah) yang pernah belajar lima macam suling nusantara, cenderung membawa kita mudah memperlakukan bunyi atau menjinakkan nada sesuai dengan keinginan. Hal ini terjadi ketika menggubah komposisi musik, merangkai nada menjadi melodi, pada berbagai macam alat musik.

Setelah melodi terbentuk, bingkailan dengan irama, sehingga jadilah musik. Apabila musik ibarat masakan, bunyi adalah bumbunya. Kelezatan suatu masakan, tergantung pada racikan bumbu si tukang masak.(hen/ppsf)

 

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta