by admin|| 01 Oktober 2018 || 10.707 kali
Berkesenian merupakan upaya masyarakat melestarikan bentuk kesenian yang dilakukan secara alami, tanpa paksaan, tidak mengejar atau mengharapkan perhatian orang, bahkan menumbuhkan semangat berkesenian secara mandiri. Masyarakat jejaring musik yang dibina Agus ’Patub’ Budi Nugroho, mereka tahunya latihan, semangat datang, ada atau tidak ada pentas (event). Proses belajar dan pembelajaran banyak hal selama latihan itulah pentas sesungguhnya. Agus mengumpamakan keadaan ini ”memperkuat akar, bukan membuat pohon”.
Berkaitan dengan kegiatannya mengajar musik, Agus ’Patub’ punya pendapat bahwa kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, dimulai dari membangun manusianya dulu, baru membicarakan membangun kegiatannya. Ibu-ibu, wanita tani, termasuk anak-anak mereka, diingatkan kembali mengenai pentingnya budi pekerti..Demikian pula anak-anak sekolah dasar ketika latihan bermain musik dengan angklung. berulang-ulang disampaikan kepada anak-anak supaya menjadi pribadi yang selalu senang, semangat, suka menolong, dan ramah.
Ciri negara, daerah, yang masyarakatnya punya kepekaan sosial tinggi adalah perlakuan masyarakat, salah satunya menjaga kebersihan, perlakuan manusia terhadap sampah, pada kegiatan apa pun. Bagaimana bisa mereka meninggalkan sampah selesai pawai, dengan dalih sudah ada yang mengurusi. Bukan begitu, bukan? Karena itu, selalu diingatkan Agus, agar tidak meninggalkan sampah. Misalnya, setelah melakukan kegiatan seni di lapangan, sampah yang dihasilkan tidak boleh dibuang sembarangan. Sampah yang bisa terurai (organik), seperti kulit kacang dan bungkus daun pisang, boleh ditinggalkan. Botol plastik, harus dibawa pulang, tandas Agus. Apabila penanganan terhadap sampah tidak beres, belum lagi dengan kebut-kebutan, kenakalan remaja, kecanduan narkoba, klithih, dan lain-lain.
Pergaulannya yang luas dengan masyarakat, juga dengan sudagar Pasar Sasen, ternyata mengungkap sesuatu yang patut diteladani. Mereka punya daya cipta dan upaya untuk mencari pendapatan (uang) untuk anak-anak yang tidak bisa sekolah. antara lain dengan membuat buku, membuat animasi. Menurut Agus, inilah usaha ekonomi yang dihasilkan dari daya cipta (ekonomi kreatif), yang ternyata sudah berjalan di lingkungan masyarakat sudagar Pasar Sasen yang militan organik ini. Mereka menyediakan bahan-bahan olahan organik, seperti wedang jahe, sirup sirsat, tahu organik, sushi (bukan dari daging ikan, melainkan tanaman ramban), dan lain sebagainya. Pasarnya dibuka pada minggu pertama setiap bulan, dengan berkeliling atau berpindah-pindah tempat.
Bagi Agus yang punya perhatian lebih terhadap alat musik dari bambu, karena ramah lingkungan, musik hanya sebagai sarana untuk saling berbagi dengan masyarakat, bukan tujuan hiburan. Musik itu luas sekali, yang dibicarakan alatnya, wilayah nadanya, atau sejarahnya?
Kesungguhan Agus ’Patub’ dan jejaring masyarakat musiknya menggerakkan perikehidupan masyarakat desa, sebenarnya layak mendapat perhatian pemerintah daerah kabupaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sampai sekarang belum diperoleh. Baru pemerintah pusat yang justru memberi semangat, dan meyakinkan mereka bahwa mereka bisa.(hen/ppsf)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...