by admin|| 16 Oktober 2018 || 11.758 kali
Penghargaan kepada Yogyakarta sebagai kota budaya Asean (Asean City of Culture), tidak lantas melenakan kita, tetapi justru merupakan pelecut semangat meningkatkan perhatian (apresiasi) masyarakat terhadap kebudayaan sendiri. Boleh saja disebut bahwa negara adikuasa politik adalah Amerika Serikat sedangkan adikuasa ekonomi, China. Meskipun demikian, diungkap Herman Sinung Janutama, sejarahwan, budayawan, dan peneliti filsafat Jawa, bahwa mengenai kebudayaan dunia, Indonesia merupakan negara adikuasa.
Terkait dengan pengakuan mancanegara tersebut, dipandang Herman sebagai semangat kemajuan ekonomi MEA (masyarakat ekonomi Asean). Artefak arkeologis atau kekayaan situs kita tidak tertandingi, boleh dibilang demikian, namun artefak antropologis (kegiatan menjalankan tradisi pada masyarakat), cenderung merosot. Ditengah geliat upaya mendongkrak tradisi agar lebih dikenal, antara lain di tataran Asia, masih ada tanggapan kurang baik dari sebagian masyarakat tertentu, terkait dengan huru-hara di Pantai Baru, Bantul. Tindakan ini menunjukkan perilaku masyarakat yang tidak berbudaya. Pada sisi lain, hal ini mengkhawatirkan, karena rentan mengurangi rasa hormat (respek) terhadap kekayaan budaya Indonesia, prihatin Herman Janutama.
Indonesia sebagai bagian dari masyarakat ekonomi Asean, penggerak ekonomi pembangunan di Indonesia adalah pariwisata dan kebudayaan, serta industri kreatif (termasuk teknologi informatika), sebagaimana telah digagas pada beberapa tahun silam, masih ada kesenjangan besar pada program pemajuan kebudayaan daerah. Diumpamakan Herman, bahwa warga masyarakat belum cukup mengetahui sumber daya arkeologi dan budaya di daerahnya. Keadaan ini merupakan tantangan terhadap upaya pewujudan pariwisata dan kebudayaan sebagai penggerak ekonomi, atau didorong sebagai perlambang kebudayaan Asean. Karena itu, kekayaan budaya dengan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya itu sendiri, perlu diselaraskan.
Kekhawatirannya sebagai pengamat budaya, apabila keterangan mengenai budaya tertentu itu dipaksakan (mungkin terjadi), karena terdesak tuntutan tertentu, misalnya untuk menjadi daerah tujuan wisata, sehingga sampai dilakukan rekayasa (menutupi keadaan sebenarnya, yang sebenarnya bisa digali dulu), merupakan tindakan yang berbahaya. Hal ini riskan menghilangkan kekayaan budaya itu sendiri.(hen/ppsf)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...