Pembukaan Pawiyatan Pamong

by admin|| 27 Februari 2019 || 1.389 kali

...

Keistimewaan DIY

Lahirnya UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY bukan sebuah tahap akhir perjuangan, melainkan tantangan baru masyarakat Yogyakarta menatap masa depannya untuk mewujudkan kehidupan gemah ripah loh jinawi, tata titi tentrem, karta raharja, berlandasakan filosofi Hamemayu Hayuning Bawana, Sangkan Paraning Dumadi, dan Manunggaling Kawula Gusti.Selaras dengan visi Gubernur DIY, "Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja" meneguhkan kembali sumbu imajiner Gunung Merapi - Laut Kidul. Visi ini akan berjalan efektif jika ditopang seluruh potensi masyarakat DIY yang berbudaya dan memiliki semangat emansipasi. Hal ini disampaikan saat Pembukaan Pawiyatan Pamong Angkatan XXI, Rabu (27/2) di Gedung Ragam Kriya, Jalan KH Ahmad Dahlan 73 Yogyakarta.
Pawiyatan Pamong
Pawiyatan Pamong bekerja sama dengan Kundha Kabudayan melaksanakan kegiatan ini sejak tahun 2018 dan berlanjut di tahun 2019.
Posisi pamong memiliki tugas dan fungsi sebagai pangemong hidup warga dan lingkungan alamnya. Dengan dasar itulah, perangkat desa di 4 Kabupaten di DIY dipilih sebagai "guru kehidupan" penyampaian visi tersebut.
Para pemimpin desa dan kelurahan diundang untuk mengikuti kegiatan pawiyatan dengan tujuan meningkatkan dan menguatkan penjiwaan karakter. Harapannya pamong bisa melaksanakan program-program pembangunan dalam kurun waktu 2017-2022.
Pawiyatan Pamong Angkatan XXI menghadirkan peserta dari Kabupaten Gunungkidul sebanyak 50 peserta.Selama mengikuti pawiyatan, peserta diberi pemahaman tentang beberapa hal, di antaranya:a. filosofi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat,b. sejarah peran dan sumbangan Yogyakarta dalam proses berdirinya NKRI,c. pemahaman dan pendalaman UU Nomor 13 Tahun 2019 tentang Keistimewaan DIY,d. sejarah asal usul desa di Indonesia,e. Tanah Kasultanan Yogyakarta,f. sejarah asal-usul ilmu pamong dan pembentukan jati diri pamong desa, serta
g. peran pamong.

Kegiatan ini masih akan berlangsung dalam beberapa angkatan lagi. Harapannya semua Kepala Dukuh bisa turut terlibat dan mendapatkan materi dalam pawiyatan pamong selanjutnya. (zu)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta