by admin|| 27 Februari 2019 || 1.640 kali
Warisan Budaya Takbenda milik DIY kembali melaksanakan proses penetapan untuk diakui menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2019. Proses pada tahun ini diawali melalui tahapan pertemuan Pemangku Kepentingan Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2019 pada 28 Februari - 1 Maret 2019, di Hotel Millenium, Jakarta Pusat oleh Direktorat Warisan & Diplomasi Budaya, Dirjen Kebudyaan, Kemendikbud RI. Pertemuan ini menjadi kontrak kinerja 34 Provinsi untuk memulai tahapan proses penetapan WBTB Indonesia tahun 2019.
Pertemuan dibuka oleh Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Bapak Najamuddin Ramli, serta dilaporkan dari 8658 WBTB yg tercatat di seluruh Indonesia, baru 819 karya budaya yang sudah berhasil ditetapkan menjadi WBTb Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi provinsi tertinggi /terbanyak menetapkan karya budayanya menjadi WBTb Indonesia yakni sebanyak 64 karya budaya. Sedangkan Usulan Indonesia tahun 2019 untuk maju penetapan WBTB Dunia melalui UNESCO adalah pencak silat, dan menyusul di tahun 2020 adalah Pantun.
Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2019 mengajukan 40 usulan karya budaya yg sudah tercatat di daftar WBTb Indonesia untuk mulai proses penetapannya menjadi WBTb Indonesia tahun 2019. Daftar karya budaya tersebut adalah :
a. Domain Tradisi & ekspresi lisan : Sholawat Maulud Jawi, Dakon Yogyakarta
b. Domain adat istiadat masy, ritus dan perayaan : Upacara Adat Babad Dalan, Upacara Adat Jamasan Pusaka, Ritual Cembengan,
Kampung Pitu, Upacara Adat Tuk Si Beduk, Sadranan Logantung Gunungkidul, Sadranan Alas Wonosadi Gunungkidul, Sadranan Gunung Genthong Gunungkidul, Upacara Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur, Nguras Enceh, Bathok Bolu, Tunggul Wulung, Upacara Adat
Mbah Bergas, Cupu Panjala
c. Domain Pengethn dan Kebiasaan Perilaku Mengenai Alam Semesta : Sistem Pertanian Surjan, Pewarna Alam Batik
d. Domain Seni Pertunjukan : Jabar Juwes, Lengger Topeng, Dagelan Mataram, Srimpi Rengga Wati, Srimpi Kandha, Siswo Among Beksa,
Bedhaya Angron Akung, Srimpi Teja, Oglek, Bedhaya Sumreg, Kethoprak Mataram, Wayang Wong Thengul
e. Domain Kemahiran dan Kerajinan Tradisional : Sate Klathak Jejeran, Gerobag Sapi, Andong, Mie Lethek, Kerajinan Topeng,
Kerajinan Kulit Tatah Sungging, Kipo, Dawet Camcau, Growol, Dawet Sambal.
Empat puluh usulan karya budaya DIY ini akan mulai proses penilaian oleh Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda Nasional. Akankah 40 usulan DIY lolos penetapan menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2019?!....Semogaa...!
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya Takbenda, Bidang Warisan Budaya, Dinas Kebudayaan DIY. Budaya Adhiluhung DIY harus kita jaga dan lestarikan. Salam Budaya!
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...