TBY Gelar Rekonstruksi Tari Klasik Kraton Yogyakarta

by admin|| 18 Juni 2013 || 41.577 kali

...

YOGYA (KRjogja.com) - Sebagai langkah dan upaya penyelematan kesenian tari klasik, Taman Budaya Yogyakarta (TBY), akan menggelar rekonstruksi Tari Klasik Kraton. Acara bakal digelar 18 Mei 2013, mulai pukul 19.30 WIB di Dalem Kaneman Yogyakarta, timur perempatan Tamansari.

Rekonstruksi ini akan menghadirkan Bedhaya Gandrung Manis dan Beksan Gathutkaca-Suteja. Kedua tarian klasik ini merupakan tarian Kraton pada masa Sri Sultan HB VIII.

"Kedua tarian tersebut jarang sekali dihadirkan ke publik. Kali ini TBY mencoba merekronstruksi kembali agar ada dokumentasi baik secara lisan maupun audio visual. Harapannya agar semua bahan dokumentasi ini bisa menjadi bahan kajian untuk generasi mendatang," ujar Ketua Pelaksana Acara, Sri Eka Kusumaning Ayu, Jumat (17/05/2013) di Yogyakarta.

Ia menjelaskan, seperti tari bedhaya umumnya Bedhaya Gandrung Manis dimainkan 9 penari putri. Bedhaya Gandrung Manis diambil dari naskah asli tarian Kraton pada Sri Sultan HB VIII. Nama Gandrung Manis sendiri diambil dari nama iringan gendhing tarian tersebut.

"Durasi Beksan Gandrung Manis selama 90 menit. Ceritanya sendiri diambil dari Cerita Panjing, menggambarkan Raden Banjaransari menaklukan Kerajaan Galuh. Maka tarian ini juga ada yang menyebut sebagai Bedhaya Srigaluh," lanjut Sri Eka.

Selain tarian Bedhaya Gandrung Manis juga TBY melakukan rekonsrtuksi tarian klasik Gatutkaca - Suteja dan Kesenian tradisi Thethelan dari Gunungkidul.

Rekonstruksi tari klasik dan tradisi ini merupakan langkah TBY untuk menyelamatkan khasanah kesenian Yogyakarta yang begitu banyak dan selama ini jarang dipentaskan. "Jika kesenian yang langka dan hampir punah itu tidak coba digali kembali, bisa jadi akan lenyap ditelan sejarah," pungkasnya. (Den)

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta