by admin|| 29 Maret 2019 || 1.873 kali
Pada berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan di tingkat nasional, DIY selalu muncul sebagai Pemerintah Daerah yang aktif terlibat. Kali ini Dinas Kebudayaan terlibat dalam acara "Warno Singyes" Festival Melodi Harmoni Budaya Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia. Acara ini dilaksanakan di Auditorium RRI Jakarta Jalan Medan Merdeka Barat no. 4-5 Jakarta Pusat. Inti acara adalah festival musik tari dengan peserta adalah kolaborasi antara komunitas kedutaan negara sahabat dengan masyarakat adat daerah di Nusantara.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, pada sambutannya mengajak masyarakat untuk merawat persatuan dengan toleransi penuh kegembiraan, kesadaraan, keceriaan. "Apalagi saat ini kita menghadapi pemilu serentak 2019, saya kira semangat war no ini harus kita gelorakan".
Pada acara ini, Bapak Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si, Kepala Dinas Kebudayaan DIY mengirimkan perwakilan pertunjukan kelompok musik "DeVishnu". Kelompok ini terdiri dari 2 orang, Putu Devi dari ISI Yogyakarta (Vocal) dan Vishnu Satyagraha (Biola elektrik, Vocal). Sesuai arahan Kepala Bidang Pelestarian Pengembangan Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Disbud DIY, Ibu Eni Lestari Rahayu, kelompok duet ini membawakan "Medley Nusantara". "Medley Nusantara" adalah sebuah komposisi musik yang diawali dengan tembang Mijil Macapat berisi doa bagi kerukunan bangsa Indonesia kemudian dilanjutkan rangkaian lagu-lagu daerah dari Aceh sampai Papua. Perwakilan dari Yogyakarta ditunjuk sebagai pembukaan rangkaian acara tersebut pada tanggal 29 Maret 2019. Beberapa daerah lain yang terlibat antara lain Beberapa perwakilan daerah yang hadir adalah dari Bengkulu, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa TImur, Bali, NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, dan Papua. Negara yang terlibat yaitu USA, Swiss, India, Kuba, Vietnam, dan Korea.
Menurut Ariyani Sinaga selaku panitia penyelenggara, acara ini juga membuka pintu untuk memperkenalkan potensi daerah-darah yang ada di Nusantara (falsafah, Spiritual, alam, kriya, herbal, kuliner, dll). kedunia juga ditujukan untuk merespon assymetric war 7F (Food, FIlm, Fashion, Fun Games, Fantacsy, Free ex, Free Thingkhing) yang akhir-akhir ini sangat menonjol. "Alangkah baiknya justru kita meng Export filosofi Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa menjadi falsafah mendunia" ungkapnya. (VS)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...