by admin|| 18 April 2019 || 1.460 kali
Hallo sahabat museum!!Kamus (Kamis Museum) kali ini akan membahas salah satu icon yg ada di Museum Tembi Rumah Budaya.
Museum Tembi memiliki koleksi berupa rumah limasan jaman dahulu, rumah ini didirikan di area Museum Tembi pada tahun 2007-2008.Bangunan ini berjumlah 9 rumah limasan dan setiap rumah ada namanya masing-masing,yaitu Badegan, Wuryantoro, Adikarto, Ngadirodjo, Ganjuran, Polaman, Kriyan Lor, Kriyan Kidul, dan Morangan. Penamaan rumah-rumah tersebut berdasarkan nama-nama daerah yang sempat didiami atau daerah-daerah perjalanan dari ayahanda dari pendiri Museum Tembi Rumah Budaya yaitu Bp. P. Swantoro.Ayahnda beliau bernama Bpk. F.W. Santopratiknya. Bangunan ini tidak hanya utuk koleksi semata namun masyarakat dapat menyewa rumah ini sebagai penginapan.
Sedikit akan diulas asal usul sebagian nama rumah limasan tersebut.
Rumah Badegan merupakan rumah panggung tradisional Sunda yang dibuat pada tahun 1954 yang diperoleh di daerah Sumedang, Jabar pada tahun 2006. Badegan adalah nama desa di Kab. Bantul yang merupakan tempat domisili Bpk. F.W. Santopratiknya sekitar tahun 1958.
Rumah Wuryantoro merupakan rumah limasan yang didirikan tahun 1960 dan diperoleh dari Ngadirejo, Tepus, Gunung Kidul. Wuryantoro adalah nama suatu daerah di Wonogiri, Jateng tempat domisili Bpk. F.W Santopratiknya, pada tahun 1946-1948.
Rumah Adikarto merupakan rumah limasan yang diperoleh dari Ngadirejo, Tepus, Gunung Kidul. Adikarto merupakan nama daerah Adikarto (Wates), Kulon Progo tempat domisili Bpk. F.W. Santopratiknya tahun 1931-1942 dan 1949-1955.
Rumah Polaman merupakan rumah limasan yang dibuat tahun 1948 yang diperoleh dari Cawas, Kab. Klaten, Jateng. Polaman adalah daerah di Sedayu, Bantul tempat domisili F.W. Santopratiknya pada tahun 1929-1931.
Rumah Ngadirojo yang letaknya berdampingan. Rumah Ngadirojo adalah sebuah rumah limasan yang didirikan pada tahun 1946 yang juga diperoleh dari Cawas, Klaten, Jateng. Ngadirojo merupakan nama daerah di Kab. Wonogiri, Jateng yang merupakan tempat domisili F.W. Santopratiknya medio tahun 1944-1946.
Sumber : Tembi Rumah Budya dan @rrdianratna Duta Museum Tembi Rumah Budaya
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...