by admin|| 27 Juli 2016 || 15.119 kali
YOGYA (KRjogja.com) - Gelar Budaya Jogja kembali digelar pada tahun 2016 ini. Pergelaran ini dibuka langsung oleh Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Selasa (26/7/2016) malam di Kraton Yogyakarta. Pergelaran tahun ini mengangkat tema pelestarian Catur Sagatra Mataram. Gelar Budaya Jogja 2016 ini diadakan sebagai bentuk pengembangan nilai-nilai luhur guna membentuk jati diri bangsa.
"Pentas budaya ini menjadi semacam oase di tengah serbuan tontonan-tontonan sinetron di televisi yang kurang mendidik dan mendalam," kata Kepala Dinas Kebudayan DIY Umar Priyono dalam sambutannya.
Sri Sultan Hamengku Buwono X sangat mengapresiasi diadakannya kegiatan ini. Namun, ia juga menyayangkan intelektual masa kini yang tak lagi meminati budayanya sendiri.
"Jika dulu para pujangga menciptakan pitutur luhur dan wewarah agung yang dikemas dalam berbagai media seperti tembang, seni tari, busana, dan lagu budaya namun karya tersebut tak lagi diminati oleh pujangga masa kini yakni para intelektual," kata Sultan dalam sambutannya membuka Gelar Budaya Jogja 2016.
Sultan berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa memahami harkat, martabat, dan eksistensi manusia dalam khasanah kebudayaan. Ia juga berharap acara ini bisa membangun rasa memiliki kepada para intelektual muda terhadap budaya Yogyakarta.
Gelar Budaya Jogja 2016 akan menampilkan kebudayaan dari empat istana, yakni Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kadipaten Pura Mangkunegaran Surakarta, dan Kadipaten Pura Pakualaman Ngayogyakarta.
Gelar Budaya Jogja 2016 akan ditutup pada Rabu, (27/7/2016) dengan penampilan wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Suharno dan mengambil cerita Tri Pama Kawedhar. (Bryan Bimantoro)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...