Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan dan Permuseuman tingkat SMP (LCCKM) 2019

by admin|| 27 Juni 2019 || 3.114 kali

...

Salam Sahabat Museum... Museum di Hatiku

Halo Sahabat Museum

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah Bahasa Sastra dan Permuseuman telah melaksanakan Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan dan Permuseuman tingkat SMP atau disebut dengan LCCKM 2019. Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan dan Permuseuman atau disebut dengan LCCKM 2019 yang diselenggarakan oleh Seksi Permuseuman, Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah Bahasa Sastra dan Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY tingkat Provinsi sudah dilaksanakan sejak 2018. Untuk kegiatan LCCKM 2019 kali ini baru saja diadakan pada hari Selasa & Rabu, tanggal 25& 26 Juni 2019 di Gedung DigitalLibrary UNY.

Peserta LCCKM 2019 berasal dari SMP/MTS atau sederajat merupakan pemenang LCCKM dari 4 Kabupaten dan 1 kota di DIY. Sebelum di tingkat Provinsi, peserta mengikuti LCCKM pada tingkat Kabupaten/Kota yang kemudian didapatkan 15 sekolah sebagai perwakilan yang mengikuti LCCKM di Provinsi. Masing-masing sekolah terdiri dari 3 siswa dan 1 siswa cadangan. 

Pada pertandingan di hari pertama, dilaksanakan 3 sesi pertandingan dengan masing-masing sesi melombakan 5 sekolah untuk diambil 1 pemenang yang maju ke babak FINAL di hari kedua. Juara pada sesi pertama yaitu SMP N 1 Karangmojo, sesi kedua yaitu SMP N 1 Wates dan sesi ketiga SMP N 2 Yogyakarta.

Pada babak FINAL jenis soal sedikit berbeda dengan babak penyisihan. Selain soal wajib, rebutan dan rebutan bertingkat terdapat soal interaktif. Final LCCKM 2019 menghasilkan juara 1 yaitu  SMP N 1 Wates, juara 2 adalah SMP N 2 Yogyakarta dan juara 3 adalah SMP N 1 Karangmojo. Juara 1 pada LCCKM tingkat provinsi berhak mewakili DIY pada ajang LCCKM tingkat Nasional pada bulan Oktober di Jakarta, yang sebelumkan akan melalui tahapan karantina oleh Dinas Kebudayaan DIY. Pelaksanaan LCCKM 2019 bersumber dari Dana Keistimewaan DIY.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta