Meniup pesan (ngeling-eling) akan napas kehidupan dari suling bambu

by admin|| 05 Juli 2019 || 3.903 kali

...

Alat musik suling bambu merupakan khazanah budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta, juga di seluruh penjuru nusantara. Suling bambu merupakan alat musik yang alamiah. Cara memainkan suling bambu dengan membuka dan menutup sedemikian rupa, dan secara bergantian, lubang-lubang pada batang sulingnya merupakan wujud memberi dan menerima napas kehidupan.

Dari sebatang bambu yang tumbuh dari rumpunan pohon bambu yang subur tersiram hujan, kemudian dipotong, dilubangi dengan besi yang dipanaskan dengan api. Setelah jadi, dimainkan dengan cara ditiup. Pada sisi lain, suling bambu mengarahkan ingatan pada kelahiran manusia yang dimulai dari ditiupnya roh pada janin usia tertentu. Sebagaimana juga kematian dan akhir zaman, yang diakhiri dengan tiupan “suling” raksasa atau sangkakala sebagai penanda.

Pada bagian komposisi karya ilustrasinya pada pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2019, Agus ‘Patub’ Budi Nugroho ingin mengingatkan kembali (ngeling-eling) dan menyisipkan pesan akan alam, sebagaimana suling bambu, juga seperti orang tua yang selalu diteladani. Dari sini diharapkan bisa menjadi tuntunan hidup bagi pencapaian manusia utama yang senantiasa memiliki kepekaan batin dan rasa dalam “meniup” kehidupan. melalui sebuah nyanyian macapat dari sinden yang berkisah tentang budi pekerti dan bakti kepada orang tua.

Suling agawe eling, semestinya membuat kita sadar dan ingat bahwa suling tidak cukup dilestarikan saja, tetapi diangkat, disebarluaskan dan dimasyarakatkan. Dengan meniup dan memainkan suling bambu, secara otomatis kita sudah belajar olah rasa, kesadaran ruang dan waktu, kesabaran, dan kepekaan sosial. Suling laksana napas kehidupan.

Lama vakum menggarap musik ilustrasi, ternyata tidak mengosongkan kelihaian dan kepiawaian Agus ‘Patub’ BN dalam bermusik. Bunyi suling bambu terdengar menonjol (sebagai suara melodi dengan wilayah nada slendro dan pelog, sebagai suara ritmis, lengkingan, hentakan, serta senandung nada suling diiringi alunan suara vokal sinden yang pada bagian tertentu menjadi theme song atas lagu Gambang Suling). Agus mengaransemen, dan mengelola 35 pemain musik, sekaligus seorang sinden Jawa, menggelorakan rasa musik yang khas.

Pelaksanaan FKY 2019 yang dibuka pada Kamis, 4 Juli 2019, di titik nol Malioboro, merupakan panggung bagi Agus ‘Patub’ untuk mempersembahkan musik selama tujuh menit, yang diiringi sebanyak 100 penari dari perwakilan masyarakat 19 kelurahan di Kota Yogyakarta. Agus dibantu produser pelaksana Hendi Setio Yulianto dan Asok Rangga, pegiat seni dan teater.

Agus  ‘Patub’ Budi Nugroho adalah pendiri dan komposer pada komunitas suling bambu nusantara (KSBN) Yogyakarta, sekaligus pendidik musik masyarakat. Selain ini, Agus telah tiga kali beruntun dipilih kementerian pendidikan dan kebudayaan sebagai seniman nasional dalam program seniman mengajar, sejak 2017. Agus dan seniman terpilih lainnya dikirim mengajar dan belajar mengembangkan dan menerapkan kemampuan bermusiknya berdampingan dengan adat istiadat dan budaya daerah setempat, di pelosok-pelosok di seluruh wilayah nusantara.(hen/lembud)

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta