Euforia Penetapan Warisan Budaya Dunia...Yogyakarta, the next world Heritage ? (Sekilas catatan dari

by admin|| 07 Juli 2019 || 1.138 kali

...

Keikutsertaan Pemda DIY sebagai bagian dari Delegasi RI pada sidang warisan dunia Unesco di Baku, Azerbaijan yg berlangsung dr tanggal 30 Juni 2019 - 10 July 2019, menjadi saksi dan pengalaman penting pada proses penetapan warisan Budaya dunia oleh Unesco. Tim DIY yg dipimpin oleh Asisten Sekretaris DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat, Setda DIY (Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si,) bersama Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya, Dinas Kebudayaan DIY (Dian Lakshmi Pratiwi, SS, MA) dan Tenaga ahli Budaya (Dr. Djoko Dwiyanto, M.Hum.) melaksanakan tugas sejak tanggal 3 Juli - 7 Juli 2019 di Baku, Azerbaijan.

Sebagai agenda inti sidang Unesco ke 43 di Baku, selain ketugasan Pemerintah RI selaku anggota komite warisan dunia Unesco dan peran Indonesia selaku vice chair WHC 43, sekaligus jadwal pembahasan nominasi Indonesia dari Sawahlunto di sidang kali ini. Dan, Indonesia mendapatkan warisan budaya dunianya yang ke 5, setelah penetapan Borobudur, Prambanan, Situs manusia purba Sangiran & Sistem Subak di Bali. Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto) resmi ditetapkan sebagai Warisan Dunia pada "_43rd Session of the World Heritage Committee_*, Baku, Azerbaijan, pada hari Sabtu, tanggal 6 Juli 2019, jam 12.20 waktu setempat. 
Terkait dengan usulan DIY, menuju Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia, gagasan awal unt mengajukan Yogyakarta di proses penetapan warisan dunia, bermula dalam pembahasan Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) DIY dan Dinas Kebudayaan DIY tahun 2014. Kajian nilai penting Yogyakarta yang layak dalam kriteria universal (Outstanding Universal Value), secara resmi masuk di dalam daftar tentative list unesco, tgl 17 Maret 2017, dengan judul Historical City Centre of Yogyakarta. Pengajuan draft awal dokumen nominasi dengan perubahan nama usulan menjadi : Historical Landmarks Along Cosmological Axis of Yogyakarta City ke Pusat Warisan Dunia Unesco di Paris dilakukan pada tanggal 26 September 2018. Perbaikan revisi dokumen nominasi terus dilaksanakan berdasarkan hasil review dari Unesco, sampai pada target pengiriman dokumen nominasi final yang direncanakan pada akhir Januari 2020.

Belajar dari proses di Sawahlunto, dan kesempatan mengikuti secara umum proses sidang penetapan nominasi warisan dunia Unesco di Baku, Azerbaijan, meliputi 36 nominasi di 5 wilayah /region (Arab state, Africa, Asia Pacific, Latin America & Carribean, Europe & North America), yaitu 5 kategori warisan dunia alam, 3 kategori warisan dunia campuran alam dan budaya, dan 28 kategori warisan dunia budaya. Melihat balik usulan DIY, secara keseluruhan proses penetapan tampaknya masing panjang dan berliku. Konsekuensi per tahapan membutuhkan komitmen yang kuat & berkesinambungan, serta kerja yang lebih fokus.
Pada akhirnya, Penetapan adalah awal dari kerja keras mempertahankan status, tidak semata2 status sebagai warisan dunia, tapi  nilai-nilai universal yg membuatnya ditetapkan harus dipastikan tetap ada, lestari, dan masyarakat bisa menikmati. Janji negara inilah yg akan selalu ditagih Unesco di setiap tahapan evaluasinya, karena pada dasarnya, yang meminta status bukan Unesco tapi negara pengusul. Inilah kerja keras setelah euforia selesai. Bagi DIY, status warisan budaya dunia tidak semata-mata menjadi ambisi & tujuan akhir, tetapi status ini akan menjadi upaya penting dalam menyelamatkan keistimewaan DIY....Salam Budaya.
Dian dari Baku, Azerbaijan,7 Juli 2019.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta