Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya MAN 2 Yogyakarta

by admin|| 16 Juli 2019 || 648 kali

...

MAN(Madrasah Aliyah Negeri) 2 Yogyakartaterletak di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 130 Yogyakarta. MAN 2 Yogyakarta telah ditetapkan sebagai cagarbudaya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor185/KEP/2011. Bangunan ini dibangun pada masapemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Pada awalnya bangunan ini adalahkediaman salah satu isteri Sultan Hamengku Buwana II dari keturunan Cina. Rumahini kemudian ditempati oleh keturunannya bernama Hok An. Pada masa kemerdekaanbangunan ini dihibakan kepada pemerintah RI kepada Departemen Agama. Pada tahun1946, ketika Ibukota Indonesia berada di Yogyakarta, bangunan ini digunakansebagai Kantor Kementerian Agama.

Pada saat ini beberapa bagiandari bangunan utama yang merupakan bangunan cagar budaya mengalami beberapakerusakan. Untuk mengatasi kerusakan yangada maka akan dilakukan kegiatan rehabilitasi yang diawali dengan kegiatanperencanaan. Pada tahun 2018 diadakanKegiatan Perencanaan Teknis Pemugaran MAN 2 Yogyakarta sebagai dasar darikegiatan rerhabilitasi bangunan yang akan dilakukan pada tahun 2019ini.

Pekerjaan rehabilitasi dilakukan selain untukmeperbaiki beberapa bagian yang rusak juga untuk mengembalikan tampilanbangunan ke bentuk semula atau menyesuaikan dengan karakter bangunan ataukawasan cagar budaya tempat bangunan tersebut berada. Pekerjaan rehabilitasi yangdilakukan antara lain :

1. Penggantian penutup atap dari genteng beton ke gentengtanah liat / keramik.

2. Pembongkaran atap datar pada bangunan teras bagiandepan untuk mengembalikan tampilan bangunan ke bentuk asli dulu.

3. Penggantian atap kanopi di atas jendela yang saat inikondisinya sudah lapuk.

4. Penggantian talang yang sudah rusak.

5. Perbaikan kusen pintu dan jendela dari kayu yang saatini kondisinya sudah rusak.

6. Perbaikan ornamen berupa kaca patri dan plafon yang terdapatmotif hiasan.


(DD)


Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta