Rahman Muchamad Gelar Pameran Tunggal "Operasi"

by admin|| 01 Agustus 2016 || 8.653 kali

...

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 15 karya lukisan tunggal, dua karya seni instalasi (boat dan bola besar), dan 1 lukisan panel karya perupa Yogyakarta kelahiran Jember, Muchamad Operasi Rahman dipamerkan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), melengkapi sebuah karya instalasi besar berukuran 10 x 30 meter dengan media beragam kain perca di depan ruang pamer.

Pameran dengan tajuk Operasi seolah meneguhkan lebih jauh perjalanan Mohammad Operasi Rahman dalam konsep dan gagasan artistik dan estetik yang ingin dimuntahkan dan dioperasikan.

Kurator pameran Kuss Indarto dalam catatan sambutan pameran menjelaskan perjalanan karya Operasi Rahman yang banyak dipengaruhi oleh aktivitas pergerakan selama menjadi mahasiswa hingga menjelang reformasi tahun 1998.

Menurut Kuss Indarto, sebagai perupa yang lahir di Jember, Operasi Rahman mampu membaca realitas di masyarakat dan dituangkan dalam sebuah lukisan panel berjudul Carnival dengan ukuran 3 x 48 meter dengan penggambaran dinamika sosial, seni-budaya mulai dari Bali-Jember hingga Yogyakarta. Dia menambahkan bahwa karya ini menjadi salah satu kegilaan Operasi Rahman yang mampu merekam dan menuangkan kembali perjalanan hidupnya secara detail dalam sebuah karya.

Pameran yang akan berlangsung 30 Juli hingga 8 Agustus 2016 dibuka oleh sineas senior Garin Nugroho bersama kolektor seni Agung Tobing, dan Kepala Taman Budaya Yogyakarta Diah Tutuko Suryandaru, hari Sabtu (30/7) malam di pelataran TBY dengan dihadiri banyak seniman-perupa Yogyakarta dan masyarakat pecinta seni.

Selama pameran pengunjung diberikan kesempatan untuk merespon dengan membuat karya fotografi. Karya fotografi yang mengutamakan suasana dan karya dalam pameran "Operasi" dapat diikutsertakan dalam lomba dengan mengunggahnya di Instagram lewat hastag #operasirahman. Panitia menyediakan hadiah menarik untuk tiga foto terbaik, yang dipotret hingga tanggal 8 Agustus 2016.

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta