by admin|| 18 Juni 2013 || 42.246 kali
Goede naven.......... Dank je well ..... Marilah kita lanjutkan pergelaran 'Gatotkaca Ngupadi Serat Kabudayaan'. Mangga Pak Dalang Sapto Sopawiro......''
ADA yang terasa berbeda di tengah tepuk tangan yang membahana di Pendapa KBRI Suriname di Paramaribo, Sabtu (23/3) malam, waktu setempat atau Minggu pagi di Indonesia. 'Pintu masuk' yang dipakai MC untuk pergelaran wayang tersebut dilakukan dengan 3 bahasa : Bahasa Belanda, Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.
Sementara yang menonton bukan hanya orangtua dengan rokok terselip di bibir. Namun tak sedikit anak muda dengan tampilan 'gaul' dengan gaya punk tampak duduk menyimak dengan seksama. Kawasan pergelaran wayang itu bahkan nyaris tanpa kepulan asap rokok.
''Demikianlah di sini. Harus diantarkan dengan Bahasa Belanda. Karena mereka yang di sini menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa sehari-harinya dalam pergaulan umum,'' ungkap Dubes RI Untuk Suriname, Nur S Rahardjo. Dengan demikian mereka apalagi yang muda akan bisa menerima dan mau mengikuti.
Di tengah suara dalang sedang menceritakan Gatotkaca yang mendapat tugas mencari surat kebudayaan di belakang terdengar seorang suami yang menjelaskan kepada istrinya dalam Bahasa Belanda. Sementara, komentar-komentar berbahasa Jawa ngoko juga terdengar di sana-sini.
Bisa dimaklumi, penonton pergelaran wayang yang memandai pembukaan rangkaian Promosi Budaya Indonesia di Suriname ini bisa dikatakan adalah orang-orang berwajah Jawa bukan bule, meski tampak ada satu dua yang berwajah bule dan China. Tetapi dari sekitar 350an tamu yang duduk di depan layar wayang, mereka adalah Jawa generasi kedua, ketiga atau bahkan mungkin keempat keturunan Jawa yang berada di Suriname. Mereka adalah Jawa Suriname yang sudah menjadi bagian warga Suriname namun masih melestarikan Bahasa Jawa ngoko. Di antara yang hadir tampak Menteri Dalam Negeri Suriname, mantan Dubes Suriname untuk Indonesia. (*)
sumber : krjogja.com
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...