by admin|| 03 Agustus 2016 || 4.431 kali
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Komunitas Budaya Yogya Semesta kembali menyelenggarakan acara rutin yang dilaksanakan pada Selasa Wage dalam setiap bulannya.
Acara tersebut bernama Dialog Budaya dan Gelar Seni "Yogya Semesta" Seri ke-89.
Untuk kali ini komunitas tersebut mengangkat salah satu potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul dalam pelaksanaannya, Selasa (2/8/2016) malam di Bangsal Kepatihan.
Acara mengambil tema "Sukseskan JIBB (Jogja International Batik Biennale) 2016".
Pratiwi, salah satu tim pelatih batik untuk masyarakat Gedangsari mengatakan, motif Batik Gedangsari ini memiliki beberapa keunggulan.
Batik ini banyak menggunakan kekayaan alam yang ada di kecamatan tersebut.
Seperti bahan pewarna yang diambil dari pewarna alam, juga motifnya yang terinsipirasi dari kekayaan alamnya.
"Motifnya seperti bambu, randu, pisang dan masih banyak lagi," ujar Pratiwi dalam acara tersebut.
Ia mengatakan, selama tiga bulan terakhir ini lebih dari 100 masyarakat Gedangsari dilatih tentang berbagai hal tentang batik.
Baik dalam segi pewarnaan, membuat motif, pemasaran batik dan berbagai hal yang membuat Batik Gedangsari bisa digunakan oleh masyarakat di luar Gedangsari.
Selama pelatihan tersebut, setidaknya sudah ada sebanyak lima jenis motif yang dihasilkan oleh masyarakatnya. (tribunjogja.com)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...