Senyum senang bajingan, pengemudi gerobak, melayani penumpang menikmati suasana desa

by sf|| 01 Oktober 2019 || || 597 kali

...

Hari itu, pagi yang cerah di kawasan Candi Banyuniba, kelihatan ramai. Titik-titik warna-warni terlihat dari kejauhan. Ketika didekati, ternyata terdapat banyak gerobak yang berwarna-warni. Begitu melihat tampilan yang meriah, seketika pengunjung seperti tersedot dan terhipnotis, mendekati gerobak yang sudah dihias sedemikian rupa. Pada bagian depan, duduk pengendaranya. Mereka seakan-akan lupa bahwa pengemudinya punya sebutan bajingan, yang disalahgunakan untuk menjelek-jelekkan.

Diwarnai dengan cat beraneka warna, ditambah bermacam-macam hiasan, gerobak-gerobak itu tampak mencolok mata. Dengan gayanya, pengunjung berfoto di dekat gerobak, dan bisa memilih latar belakang Candi Banyuniba. Ternyata gerobak bisa sebagai sarana untuk menghibur, dan punya warna lain yang bisa menonjolkan tampilannya, yang sehari-harinya bukan demikian.

Para bajingan pun dengan senang hati melayani pengunjung berkeliling di kawasan Candi Banyuniba, Dusun Cepit, Bokoharjo, Prambanan, Sleman. Sepanjang perjalanan sejauh kurang lebih lima kilometer, penumpang dapat menyaksikan suasana di pelosok. Lebih dari itu, mereka bisa merasakan menumpang gerobak yang dikemudikan bajingan. Hal ini diadakan pada Minggu, 29 September 2019. Tidak ada lagi kesan menghina, atau menjelek-jelekkan nama bajingan, pengemudi gerobak yang memang punya sebutan bajingan. Para bajingan ikut tersenyum senang, seperti menggambarkan perasaan mereka yang membuncah, karena telah menjumput nama mereka yang demikian lama tercecer dalam percakapan atau pergaulan masyarakat.

Sehari-harinya, gerobak merupakan alat angkutan tradisional. meskipun demikian, gerobak tidak benar-benar ditinggalkan, ditengah perkembangan zaman sekarang ini. Barang yang bisa digerakkan dengan tenaga hewan ini masih dipergunakan para petani untuk keperluan mereka.(hen/lembud)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta