Kesenian Jawa Digelar Sepanjang Malioboro

by admin|| 12 Agustus 2016 || 1.059 kali

...

KRJOGJA.COM, MENYEMARAKKAN Kongres Bahasa Jawa (KBJ) VI di Hotel Ina Garuda 8-12 November 2016, sepanjang Maliboro akan digelar berbagai kesenian Jawa. Ada membaca geguritan, cerita pendek berbahasa Jawa (cerkak), macapat dan kesenian Jawa lainnya. Sedang di Hotel Ina Garuda tempat kongres berlangsung ada pameran di diluar panggung kesenian termasuk ketoprak dari Jawa Timur.

"Pengeras suara di Maliboro akan mengumandangkan gamelan Jawa dan kesenian Jawa lainnya yang operatornya di tempat parkir Abubakar Ali," terang Ketua Umum Panitia KBJ VI Drs Nursatwika ketika Sosialisasi KBJ VI di Aula Dinas Kebudayaan DIY, Kamis (11/8/2016).

Pembukaan KBJ VI di Pagelaran Kraton Ngayogyakarta yang akan dibuka oleh Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, 8 November 2016 pukul 19.00. Keberangkatan peserta KBJ VI dari Hotel Ina Garuda ke Pagelaran dan kembali lagi ke hotel, menggunakan becak. Tema KBJ VI 'Basa Jawa Triwikrama' Pengoptimalan Peran Bahasa dan Sastra Jawa di Kabupaten dan Kota yang Berakarkan Budaya Jawa untuk Memperkuat Kebudayaan Nasional. Pasca kongres panitia membentuk Badan Pekerja yang akan menindaklanjuti hasil keputusan kongres.

Peserta kongres 500 orang, kuota Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing 100 orang peserta, DIY 200 orang peserta sedang sisanya 100 orang untuk peserta dari luar daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY, termasuk dari luar negeri. Peserta akan dibagi dalam tiga komisi masing-masing Pengembangan, Pelestarian dan Pendidikan.

Sebagai pemakalah kunci Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, pemakalah utama Gubernur DIY, Gubernur Jateng dan Gubernur Jatim. Pemakalah khusus bupati atau walikota yang ditunjuk oleh pemerintah daerah provinsi masing-masing. Pemakalah umum siapa saja yang menaruh kepedulian terhadap bahasa dan sastra Jawa dan bersedia menyumbangkan pemikirannya sesuai dengan subtema.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Drs Umar Priyono MPd menyebutkan kongres tersebut sebagai upaya membangun ketahanan budaya dan mengembangkan dengan langkah kongkrit. (War)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta