Tebing Breksi Dijadikan Lokasi Big Bang FKY - 28

by admin|| 22 Agustus 2016 || 27.269 kali

...

Yogyakarta - www.gudeg.net - Perhelatan akbar Festival Kesenian Yogyakarta ke-28 sebentar lagi akan berlangsung di Taman Kuliner 23 Agustus - 9 September 2016. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono (15/08) ketika bertemu dengan rekan media di Taman Kuliner Condong Catur, Sleman.

"Ajang FKY dapat menjadi program yang tentunya bisa menjadi tuntunan serta edukasi masyarakat serta ada signifikansi pada pertumbuhan ekonomi kreatif," ungkapnya.

Melalui tema “MASA DEPAN, HARI INI DULU”, FKY-28 mencoba meneropong suatu masa, di detik, menit, jam, tahun, bahkan abad mendatang, dengan fenomena kebudayaan sebagai titik acu ide. Kebudayaan di sini tidak hanya tentang artefak dan tradisi belaka, tetapi menjangkau realitas kehidupan yang lebih luas, seperti sosial, pendidikan, arsitektur, masyarakat urban, teknologi, seni, gaya hidup, komunikasi, hingga politik. Baik itu tangible maupun intangible.

Secara umum, gelaran FKY ini akan lebih semarak dengan aneka kegiatan yang juga beragam seperti Opening Ceremony di Jl. Abu Bakar Ali sampai dengan 0 KM oleh Gubernur DIY (23/08) dilanjutkan Opening Ceremony Pasar Seni di Taman Kuliner pada malam harinya, Lokakarya FKY, PAPERU : (ng)impi(an), konser Musik Elektronik serta big bang acara konser masa depan di Tebing Breksi, Sambirejo, Sleman pada 8 September 2016.

"Upaya konser di Tebing Breksi juga merupakan bentuk kepedulian kita pada lingkungan, kondisi bebatuan di Breksi kini tinggal 25 %. Dengan adanya misi penyelamatan oleh dinas setempat, lokasi ini menjadi layak untuk dijadikan lokasi kegiatan," tambah Umar.

Saat Tim Gudegnet menanyakan perihal persiapan panitia FKY mengenai jumlah kunjungan yang tinggi seperti tahun sebelumnya, Direktur Bagian Umum, Setyo Harwanto mengaku terus melakukan inovasi berdasarkan hasil evaluasi tahun lalu. Luas Tamkul yang mencapai 2 HA idealnya bisa dipenuhi dengan sekitar 7500 - 8000 kunjungan per hari. Namun, tak terduga tahun lalu malah sampai 11.000 kunjungan per hari.

"Hasil evaluasi tahun lalu tentunya lumayan beragam, yang jelas untuk menghindari adanya ketidaknyamanan pengunjung, kami menambah personil keamanan, menambah penerangan lampu serta memindah stand seni rupa ke TBY agar hasil karya lebih laku," tambah Tyo.

Melalui kegiatan ini, FKY disuguhkan bukan hanya sebatas ‘tontonan’, tetapi juga menjadi cara pandang dan pemicu partisipasi masyarakat mengenai masa depan kebudayaan. Kesenian memang bukan menjadi gerbang utama memasuki masa depan, tetapi, setidaknya bisa menjadi pintu masuk pembicaraan lain melalui imajinasi.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta