Kenapa FKY Selalu Identik Dengan Bambu?

by admin|| 22 Agustus 2016 || 27.439 kali

...

Yogyakarta, www.gudeg.net - Semenjak dahulu bambu menjadi material utama sebagai penghias gelaran akbar Festival Kesenian Yogyakarta. Pada penyelenggaraan ke - 28 ini, sentuhan bambu masih menjadi magnet utama dekorasi luar ruang serta stalls yang dipergunakan untuk selling product di Taman Kuliner Condongcatur. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Seni & Kreatif, Roby Setiawan.

"FKY tahun ini melibatkan AusIndoArch yakni perkumpulan 60 mahasiswa dari Indonesia yakni UGM dan UKDW serta para mahasiswa dari Australia yang diinisiasi Andrea Nield," kata Roby.

Mereka ini bertugas mendesain, membuat konstruksi beberapa objek termasuk instalasi, gerbang utama, bangku, dan objek-objek lain yang dimanfaatkan selama perhelatan FKY - 28. Dalam katalog Hands on Architecture, Andrea Nield mengatakan bahwa Bambu Indonesia merupakan bambu terbaik, bahkan lebih baik dari bambu China.

Alasan kenapa FKY selalu menggunakan bambu, Asisten Koordinator Program IndoAusArch, Yohana Raharjo mengatakan bahwa bambu merupakan material yang bisa diperbarui secara cepat. "Kepraktisan, fleksibilitas yang tinggi, dan cepatnya perputaran hidup bambu jadi alasan dipilihnya material tersebut sebagai penanda utama di perhelatan FKY tahun ini," katanya.

Meski bambu terkesan lentur, ada tantangan yang harus diselesaikan oleh para arsitek - arsitek muda ini dalam menakhlukkan bambu. Sebagai perancang, teman - teman AusIndoArch tak bisa kemudian mengatur seberapa besar lengkungan bambu, atau dalam pemahaman material, manusia tidak bisa semau gue ketika berhadapan dengan bambu. 

Dengan karakteristik yang kuat, bambu tumbuh dan memberikan banyak pelajaran mengenai kehidupan, terutama kepada manusia yang hidup di sekitarnya. FKY - 28 yang mengambil tema Masa Depan, Hari ini Dulu sesungguhnya ingin belajar dari bambu, material yang kali ini masih dipercaya untuk menyenangkan banyak orang.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta