Dongeng di Yogyakarta Perlu Segera Dituliskan

by bahasa|| 31 Mei 2021 || || 974 kali

...

 

Dinas Kebudayaan Kundha Kabudayan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Workshop Penulisan Dongeng. Acara berlangsung selama dua hari Kamis-Jumat, 27-28 Mei 2021 bertempat di Auditorium 2 Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

Acara dibuka oleh Plt Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si.. Beliu menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pewarisan budaya kepada generasi muda. Melindungi kebudayaan bisa diwujudkan dalam bentuk kegiatan mewariskan suatu objek budaya kepada generasi selanjutnya. Selanjutnya, pengamanan objek kebudyaan perlu diarahkan ke sektor ekonomi, hal itu menjadi tantangan kita di masa sekarang.

Revitalisasi Sastra lisan melelui Dongeng menjadi kegiatan yang penting dilakukan mengingat cerita-cerita yang ada di Daerah Simtewa Yogyakjarta dapat punah jika tidak ditulis. Mengapa? karena para putur yang sekarang tentunya sudah tua banyak yang sudah meninggal.

Kegiatan ini menekankan pada pemodelan aksi yang mana aksi tersebut berada di masyarakat, sekolah, dan komunitas. Harapannya secara kegiatan ini dapat mewarnai Yogyakarta sehingga berbeda dengan yang lain.

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta tidak dapat sendirian dalam penyelamatan serta revitaslisasi sastra lisan bentuk dongeng, peran serta masyarakat baik di dalam dan di luar Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi bagian penting dalam mewujudkan tujuan mulia kegiatan ini.

Rully Andriadi, S.S. selaku Kepala Bidang Sejarah, Bahasa Sastra, dan Permuseuman pada pemaparan materinya menyampaikan undang-undang yang menjadi dasar kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Revitalisasi Sastra Lisan.

Yang dimaksud dengan tradisi lisan adalah tuturan yang diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat antara lain sejarah lisan, dongeng, rapalan, dan cerita rakyat. Sastra lisan mengacu pada segala bentuk seni verbal yang disampaikan secara lisan atau disampaikan dari mulut ke mulut (www.oralliterature.org).

Arpeni Rahmawati, S.Pd. salah satu peserta workshop menyampaikan tanggapannya terkait acara ini bahwa sastra lisan merupakan aksi penting mengingat 1. Dulu mungking nenek moyang belum ada kebiasaan tulis menulis, kemudian yang lisan itu jika tidak ditulis bisa punah, 2. Perlu adanya perekaman sastra lisan karena senadainya tidak direkam tulis bisa-bisa diklaim oleh pihak lain yang merupakan kerugian untuk kita, 3. Di dalam sastra lisan banyak mengandung petuah nasehat untuk hidup sehari-hari, kemudian di zaman sekarang sastra lisan tidak digitalkan sayang sekali. (HAY)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Aksara Jawa Menolak Punah

by bahasa || 21 April 2021

Terakhir diadakan pada 1922, Kongres Aksara Jawa kembali diselenggarakan pada 22 sampai 26 Maret 2021 di Yogyakarta. Kongres Aksara Jawa I (KAJ I) ini diadakan karena aksara Jawa sudah semakin jarang ...


...
KAJ Berupaya Membangkitkan Kembali Aksara Jawa

by bahasa || 21 April 2021

Kongres Aksara Jawa (KAJ) I digelar Senin (22/3) hingga Jumat (26/3) di Yogyakarta. Lewat kongres ini, diharapkan aksara Jawa bisa kembali bangkit di era digital ini. Saat pembukaan, Gubernur DIY Sri ...


...
Dinas Kebudayaan DIY Gelar Cipta Dongeng 2021

by bahasa || 26 April 2021

Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Cipta Dongeng 2021. Gelaran ini guna memotivasi masyarakat mengembangkan cerita-cerita dan dongeng-dongeng yang berasal dari lingkungan ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta