Webinar Series 'Ksatriavinaya di Bubat'

by bahasa|| 26 Agustus 2021 || || 830 kali

...

Webinar Series 'Ksatriavinaya di Bubat'

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY bekerja sama dengan Rumah Studi Jawa Makaradhvajasura Yogyakarta mengadakan Webinar Series 'Ksatriavinaya di Bubat' (Kewajiban Ksatria di Bubat), 26 dan 30 Agustus serta 2 dan 6 September 2021, pukul 12.00-19.00.

Menurut  Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi SS MA, webinar ini diadakan dengan memusatkan pembacaan pada 'Kidung Sunda' dan 'Kidung Sundayana', yang di dalamnya memuat perjalanan kehidupan para pelaku pemerintahan Majapahit pada masa pemerintahan Sri Maharaja Hayam Wuruk. Kidung Sundayana adalah teks sejarah abad ke-14 tahun 1279 Saka atau 1357 M semasa pemerintahan Raja Majapahit Hayam Wuruk.

"Webinar ini adalah memandang teks Kidung Sunda melalui kacamata filolog, bahwa teks ini membahas diplomasi kultural dan bukan diplomasi politik seperti

yang dilihat selama ini," kata Dian Lakshmi.

Ilmu filologi, menurut Dian Lakshmi, berperan sangat penting untuk menjelaskan kepada publik apa yang terjadi dari peristiwa di Bubat, beberapa abad silam.

"Ilmu filologi berusaha menempatkan kembali teks di dalam konteks peristiwa dan ekologi yang ada di masa lalu, dan melakukan pembacaan secara komprehensif guna menghilangkan kesalahpahaman dan kekeliruan yang pernah dilakukan oleh peneliti di masa lampau," katanya.

Ilmu filologi, lanjutnya, ikut memberikan sumbangsih pemahaman dan pemikiran kritis terhadap suatu teks, naskah, hingga informasi yang didapatkan oleh masyarakat, agar selalu awas dan kritis dalam menanggapi suatu fenomena dan informasi dalam kehidupan sehari-hari.

Dikatakan, iImu filologi akan tetap kontekstual dengan perkembangan zaman, terlebih memasuki masa modern sekarang yang dipenuhi oleh kecepatan data dan keberlimpahan informasi yang dikonsumsi oleh masyarakat, terutama kaum milenial saat ini yang masuk ke dalam usia produktif. Oleh sebab itu, pembacaan ulang ini ditekankan menggunakan ilmu filologi.

Menurut Dian Lakshmi, tujuan dilaksanakannya webinar ini adalah menampilkan perspektif baru dalam memandang teks Kidung Sunda. Dengan adanya perspektif baru yang menjelaskan bahwa Kidung Sunda adalah sebuah bagian dari kejadian Ksatriyavinaya, diharapkan bisa membangkitkan persatuan bangsa, meningkatkan hubungan antardaerah, dan melupakan permasalahan yang terjadi zaman dahulu. 

Selain itu, dengan peserta generasi muda, harapannya kaum muda atau milenial dapat menjadi agen perubahan dalam memahami kembali sejarah leluhur secara kritis dan dewasa.

Webinar ini, menurut Dian Lakshmi juga merupakan salah satu cara Dinas KebudayaanDIY untuk mengenalkan sejarah di kalangan milenial. Sementara pengenalan dimulai lewat webinar ini, dengan peserta Perkumpulan Pelajar Indonesia (PPI) dan juga masyarakat umum. Ke depan akan diusahakan ada gebrakan-gebrakan baru, mungkin lewat website atau vlog dan lainnya. (Avang)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Aksara Jawa Menolak Punah

by bahasa || 21 April 2021

Terakhir diadakan pada 1922, Kongres Aksara Jawa kembali diselenggarakan pada 22 sampai 26 Maret 2021 di Yogyakarta. Kongres Aksara Jawa I (KAJ I) ini diadakan karena aksara Jawa sudah semakin jarang ...


...
KAJ Berupaya Membangkitkan Kembali Aksara Jawa

by bahasa || 21 April 2021

Kongres Aksara Jawa (KAJ) I digelar Senin (22/3) hingga Jumat (26/3) di Yogyakarta. Lewat kongres ini, diharapkan aksara Jawa bisa kembali bangkit di era digital ini. Saat pembukaan, Gubernur DIY Sri ...


...
Dinas Kebudayaan DIY Gelar Cipta Dongeng 2021

by bahasa || 26 April 2021

Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Cipta Dongeng 2021. Gelaran ini guna memotivasi masyarakat mengembangkan cerita-cerita dan dongeng-dongeng yang berasal dari lingkungan ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta