Video Mapping, Kreativitas Anak Yogya Tiada Banding

by admin|| 05 September 2016 || 27.582 kali

...

YOGYA (KRjogja.com) - Sorotan sinar beraneka warni tersaji apik. Gradasi warna yang dihasilkan dari proyektor yang disorot ke dinding sangat menarik untuk disaksikan. Belum lagi beragam karakter gambar yang dihasilkan dari sinaran cahaya tersebut menunjukkan kreativitas yang tinggi.

Begitulah sajian apik Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP) sebagai rangkaian Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 28 tahun 2016 di kompleks Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Rabu (31/8/2016) malam. Sajian penuh kreativitas ini mampu menyedot begitu banyak perhatian, terutama generasi muda yang ada di Yogya.

"Bagus banget acaranya. Hasilnya juga bagus. Pokoknya kreatif deh yang bikin," sebut Oktaviani (22) yang melihat JVMP bersama beberapa rekannya.
Menurut Ketua Umum FKY 28 yang juga membidangi pertunjukan, Ari Wulu, tahun ini merupakan ketiga kalinya JVMP digelar di FKY sejak pertama pada 2013. Upaya ini untuk mengapresiasi sekaligus memberi ruang kreasi bagi kreator animasi Yogya yang memiliki kualitas mumpuni.

"Dengan adanya ajang ini harapannya dapat mendukung industri kreatif, khususnya bidang animasi dan mapping di Yogya. Kami melihat begitu banyak potensi yang dimiliki anak-anak muda Yogya. Dengan begitu mereka bisa terwadahi. Siapa tahu setelah kegiatan ini potensi mereka bisa menarik perhatian banyak pihak untuk ikut meramaikan produk yang dimiliki," ucap Ari.

Koordinator kegiatan Raphael Donny menegaskan banyaknya seniman kreatif yang aktif di dunia video mapping. Donny merasa prihatin jika potensi-potensi kreatif tersebut tidak mendapat wadah yang semestinya sehingga kemampuan yang dimiliki tidak memperoleh penghargaan yang layak.

Menyinggung JVMP, selain mampu mewadahi kreator animasi juga turut melestarikan potensi wisata yang ada di Yogya. Dengan melakukan mapping pada bangunan-bangunan khas di Yogya, diharapkan masyarakat makin mengenal dan punya rasa memiliki sehingga mau turut serta melestarikannya.
Pada kesempatan ini, ada 4 karya yang dihadirkan, yakni 'Warna Hari Ini Dulu' karya Kevin Rajabuan dan Bernadheta Sarianade, 'No Title' karya Isha Hening, 'Purwa Netra' karya Dhanank Pambayun, Yennu Ariendra dan Raphael Donny serta 'End of Era' karya Lepaskendali. Mereka terpilih dalam rangkaian open call open participation yang dibuka sejak awal hingga pertengahan Agustus.

Sedang rangkaian JVMP masih akan dilanjutkan pada Minggu (4/9/2016) mendatang di Jogja National Museum (JNM). Dalam kesempatan tersebut akan dihadirkan mapping karya dari hasil Lomba Melukis Anak dengan tema 'Melukis Gedung Asri' yang sudah diselenggarakan pada 28 Agustus kemarin. Sebanyak 28 karya lukisan akan disajikan dalam kesempatan tersebut. (M-5)

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta