Sarasehan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

by admin|| 10 Februari 2022 || || 585 kali

...

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa – Indonesia (MLKI) DIY menyelenggarakan kegiatan Sarasehan Penghayat Kepercayaan, dengan tema “Pelestarian Paguyuban Penghayat Keprcayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di DIY” pada tanggal 10 Februari 2022 di Hotel Royal Darmo, Malioboro.

Acara ini diselenggarakan dalam rangka merealisasikan program penyelenggaraan keistimewaan Yogyakarta urusan kebudayaan, kegiatan adat, seni, tradisi dan lembaga budaya. Dengan menghadirkan tiga narasumber yang berbeda, yang pertama yaitu Dwi Ratna Nurhajarini sebagai kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY, Bambang Utomo sebagai perwakilan dari MLKI DIY, dan Noericha Amalah dari Badan Kesbangpol DIY.

 

Materi pertama dibuka oleh Ibu Dwi Ratna Nurhajarini yang menjelaskan mengenai bagaimana pelestarian organisasi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada era globalisasi seperti saat ini. Salah satu pemaparannya, beliau menyampaikan mengenai unsur pembinaan dan pengelolaan paguyuban penghayat kepercayaan.

Materi selanjutnya diisi oleh Bapak Bambang Utomo yang memberikan pemaparan mengenai perkembangan Paguyuban Penghayat Kepercayaan di DIY dan faktor apa saja yang membuat paguyuban ini menurun eksistensinya. Terdapat beberapa faktor eksternal dan internal yang membuat paguyuban ini menurun hingga 51%, salah satunya adalah adanya stigma negatif dari masyarakat.

Yang terakhir ditutup oleh pemaparan materi dari Badan Kesbangpol DIY yaitu Ibu Noericha Amalah yang menjelaskan mengenai bentuk organisasi kemasyarakat di DIY dan bagaimana caranya agar dapat melegalkan sebuah organisasi sehingga memiliki badan hukum yang jelas.

Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta sebagai perwakilan dari beberapa Paguyuban Penghayat Kepercayaan di DIY. Sarasehan berjalan dengan dua arah karena para peserta turut berdiskusi mengenai materi yang telah dipaparkan oleh ketiga narasumber.

 

(Anggia)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta