by admin|| 08 September 2016 || 27.605 kali
Yogyakarta, Indonesia - www.gudeg.net - Sebanyak 9 kelompok gejog lesung dikawasan DIY akan meramaikan kegiatan Festival Lesung Keistimewaan (FLK) dalam rangka memperingati bergabungnya NKRI 5 September. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Agus Sunandar, Sekretaris Panitia kegiatan FLK saat bertemu dengan Tim Gudegnet di Dinas Kebudayaan, DIY.
"Kegiatan ini merupakan bentuk respon keresahan kami akan budaya tradisional yang semakin hilang, inisiasi ini sekaligus sebagai bentuk tanggapan masyarakat disekitar Dukuh, Banyuraden, Gamping, Sleman yang hampir saat ini tidak memiliki ragam kesenian. Padahal dulunya banyak," jelasnya.
Sembilan kelompok gejog lesung tersebut diantaranya adalah Gejog Lesung Asem Gede (Kalibawang, KP), Dewi Arum (Sleman), Bangunjiwo (Bantul), Gejog Lesung Rosa (Sentolo), Cahaya Pintar (Nglipar), Nyutra Budaya (Wirogunan), Gejog Lesung 'mBeling' dan sejumlah penampil lainnya.
Tak hanya itu, kegiatan juga akan diramaikan aktivitas tradisional lain berupa lomba napeni beras dan nylumbat kelapa (mengupas kelapa). "Prediksi kami, acara ini akan banyak peminatnya, terutama generasi muda yang memang penasaran dengan aktivitas ini," katanya.
Acara ini, diakui Agus merupakan bentuk rekonstruksi sosio kultural yang disadari memang sudah mulai punah ditelan perkembangan jaman. Sehingga, diharapkan dapat menjadi role model sekaligus dapat menjadi kalender event di Dinas Kebudayaan, DIY.
Dilokasi yang sama, Bambang Marsamtoro, Kasi Sejarah Disbud DIY mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan dinas kepada seni tradisi yang ada di DIY. "Tugas Dinas Kebudayaan yakni turut berperan serta dalam melestarikan, memelihara dan mengembangkan. Gejog lesung kan masih ada dibeberapa kampung, paguyubannya juga masih ada, dinas lebih memfasilitasi itu." ungkapnya.
Acara esok akan berlangsung ada 9 - 10 September 2016 mulai jam 15.00 WIB dan rencananya akan dibuka oleh GKR Mangkubumi serta perwakilan dari Dinas Kebudayaan, DIY.
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by admin || 24 November 2016
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Perajin batik Kulonprogo mulai merasakan tanda-tanda kelesuan pasar batik yang biasa terjadi di akhir tahun. Untuk menjaga stabilitas produksinya, perajin batik ...
by admin || 09 Oktober 2016
Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rombongan Funbike Gebyar Museum Pleret tiba di Museum Purbakala Pleret. Tari Sigrak Sesolak, Tari Nawung Sekar ...
by admin || 07 Oktober 2016
YOGYA (KRjogja.com) - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogya (Disbud DIY) bersama dengan Ikatan Pelajar Mahasiswa Daerah (IKPMD) mengadakan 'Karnaval Selendang Sutra' 2016 guna mengurangi gesesekan ...
by admin || 07 September 2016
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY bersama Masyarakat Tradisi (Matra) Yogyakarta, akan menyelenggarakan Festival Gejog Lesung Keistimewaan, pada 9 dan 10 September 2016 ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...