Mengajak Tenaga Pendidik Turut Serta dalam Workshop Sandiwara Radio Bahasa Jawa

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta melalui seksi Sejarah, Bahasa, Sastra dan Permuseuman yang bekerja sama dengan Tim Pengembangan Sandiwara Radio Bahasa Jawa menyelenggarakan rangkaian workshop “Penulisan Naskah Sandiwara Radio Basa Jawa” di ruang auditorium Museum Sonobudoyo, Yogyakarta.

Kegiatan workshop ini berlangsung selama tiga hari dimulai pada tanggal 23 Februari 2022 hingga 25 Februari 2022. Di hari pertama ini fokus bahasannya mengenai tata kepenulisan naskah sandiwara radio dalam bahasa jawa dan pada hari selanjutnya akan membahas mengenai pemeranan dalam drama radio.

Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi, S.S., M.A. yang menyampaikan bahwa tahun ini merupakan tahun ke empat pelaksanaan workshop mengenai sandiwara radio dan diharapkan para peserta dapat mengeksplorasi, menganalisa, serta mengkaji dengan lebih dalam perihal drama radio ini. Hal ini menjadi salah satu hal penting untuk membangkitkan kembali dan melestarikan semua ekosistem di dalam sandiwara radio terutama naskah dan para pelakunya.

Pemateri dalam workshop ini diisi oleh beberapa orang yang sudah ahli dalam bidang sastra Jawa dan pembuatan sandiwara radio. Narasumber yang pertama yaitu, Dhanu Priyo Prabowo yang menyampaikan materi mengenai pentingnya Bahasa Jawa sebagai bahasa sastra dan bahasa dalam berkehidupan bermasyarakat.

Narasumber selanjutnya diisi oleh Ikun Sri Kuncoro yang menjelaskan Pendidikan budi pekerti melalui sandiwara radio, dan beliau mempraktikan sedikit dialog yang biasa digunakan untuk sandiwara drama radio. Serta perwakilan dari tim pengembangan yaitu Landung Simatupang yang menyampaikan mengenai sandiwara radio ini sebagai sebuah produk kebudayaan. Pemateri lainnya yang juga turut menyampaikan materinya yaitu Herry Mardianto dan Irfanuddien Ghozali tentang teknik penyusunan dan kepenulisan sandiwara radio.

Workshop ini dihadiri oleh sekitar kurang lebih 30 peserta yang berprofesi sebagai guru Bahasa Indonesia serta Bahasa Jawa di SMA dan SMK perwakilan se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan harapan para bapak dan ibu guru ini akan meneruskan ilmu mengenai sandiwara radio ini kepada anak didiknya di sekolah, sehingga generasi millennial saat ini memiliki minat dan bakat dalam pengembangan sandiwara drama radio.

(Anggia)