by sf|| 08 Juli 2022 || || 1.062 kali
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Adat dan Tradisi menggelar kegiatan Lomba Permainan Tradisional 2022. Dengan tema Srawung Santun Dunung, salah satu tujuan lomba ini untuk menghadirkan permainan tradisional sebagai bentuk sajian pertunjukan dalam atraksi budaya.
Kepala Seksi Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan DIY, Isna Elvianti, menjelaskan apabila peserta lomba merupakan perwakilan kontingen dari lima kabupaten dan kota se-DIY. “Tahun ini baru pertama kali diselenggarakan di Dinas Kebudayaan DIY. Sebelumnya tahun 2020 Dinas Kebudayaan DIY membuat tutorial Permainan Tradisional yang sudah ditayangkan di YouTube taste of Jogja. Ia menambahkan apabila peserta menampilkan lima materi. Tiga materi wajib dan dua materi pilihan. Materi wajib tersebut antara lain Sar Sur, Tokung-Tokung, dan Ancak-Ancak Alis. Sedangkan materi pilihan diserahkan ke masing-masing peserta. Untuk materi wajib sudah disiapkan contohnya di Youtube taste of Jogja. Peserta setiap kabupaten dan kota sebanyak 30 orang terdiri atas 15 orang pelaku seni usia antara 8-12 tahun, kemudian 10 orang pengrawit dengan usia maksimal 14 tahun, dan lima orang penata seperti sutradara maupun koreografer. Durasi penyajiannya antara 15 sampai 20 menit dan digelar secara luring pada Kamis 7 Juli 2022 di Taman Budaya Yogyakarta. Sebelumnya sudah kami gelar workshop yang melibatkan lima penata dan dua perwakilan dari Dinas Kebudayaan kabupaten dan kota. Kegiatan lomba permainan tradisional ini dibiayai oleh dana keistimewaan. Inti dari penyelenggaraan adalah pembinaan sehingga para peserta harus berasal dari kabupaten dan kota bukan dari luar DIY.
Juara kelompok lomba permainan tradisional sebagai berikut :
Juara I : Kota Yogyakarta
Juara II : Kabupaten Gunungkidul
Juara III : Kabupaten Sleman
Juara Harapan I : Kabupaten Kulon Progo
Juara Harapan II : Kabupaten Bantul
Juara terbaik perseorangan sebagai berikut :
Sutradara : Catur Agung Mulyadi, S.Sn (Kota Yogyakarta)
Koreografer : Hanif Joaniko Putra (Kota Yogyakarta)
Penata Artistik : R. Erwan Danukhoro (Kota Yogyakarta)
Penata Musik : Sandiyo (Kabupaten Gunungkidul)
Penata Rias dan Busana : Sri Suhartanti (Kabupaten Gunungkidul)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...