by pamongbudaya|| 21 November 2024 || || 3 kali
Juru pelihara adalah sebutan untuk orang yang bertugas untuk melakukan perawatan cagar budaya dan juga dapat sekaligus mengamankan cagar budaya agar tidak hilang, rusak, hancur atau musnah. Keberadaan juru pelihara (jupel) ini disebut dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya yang menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat mengangkat atau menempatkan juru pelihara untuk melakukan perawatan Cagar Budaya. Undang-undang tersebut juga menyebutkan bahwa jupel juga dapat ditugaskan untuk melakukan pengamanan agar cagar budaya tidak hilang, rusak, hancur atau musnah.
Meskipun undang-undang hanya mengatur bahwa tugas juru pelihara terbatas pada merawat dan mengamankan cagar budaya, namun Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menginginkan agar para juru pelihara juga dapat menjelaskan sejarah dan kisah dari cagar budaya yang mereka rawat dan lindungi. Untuk meningkatkan kemampuan para jupel itulah maka diadakan pelatihan kepada mereka, minimal satu kali dalam setahun.
Pada tahun 2023, pelatihan juru pelihara dilakukan di Cirebon. Pelatihan di luar kota ini sekaligus juga menambah wawasan bagi jupel tentang keberadaan dari tempat-tempat yang serupa dengan tempat mereka bekerja. Selain pelatihan di dalam ruang, para jupel diajak untuk melihat Masjid Agung Sang Cipta Rasa, kemudian ke Keraton Kasepuhan yang berada di dekatnya. Selain itu mereka juga mengunjungi Keraton Kacirebonan, Keraton Kanoman, dan Gua Sunyaragi. Dengan kunjungan ke sejumlah tempat tersebut diharapkan para jupel dapat meningkatkan wawasannya yang dapat digunakan dalam pekerjaannya baik ketika melakukan perawatan dan pemeliharaan, ketika melakukan pengamanan, maupun ketika memberikan penjelasan kepada para pengunjung yang datang ke lokasi tempat mereka bekerja.
Foto di awal ini menunjukkan situasi saat proses pelatihan di dalam ruangan dengan topik pertolongan pertama pada kecelakaan. Sedangkan foto di bawah ini menampilkan para jupel yang sedang berada di Gua Sunyaragi, sebuah pesanggrahan milik keraton yang didirikan pada tahun 1700-an. (DD)
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by admin || 23 September 2019
Ketika ada kegiatan pembangunan baik itu berupa gedungmaupun prasarana lain seperti jalan dan jembatan, kita hampir selalu melihat bidang pembatas yang membatasi antara area yang bisa dilalui umum ...
by admin || 23 September 2019
Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan ...
by admin || 23 September 2019
Pameran tentang cagar budaya dilakukan dengan beberapa tujuan antara lain adalah pengenalan tentang cagar budaya kepada masyarakat, pemberian informasi mengenai cara-cara pelestarian cagar budaya dan ...