by pamongbudaya|| 15 Juni 2021 || || 1.990 kali
Situs Kedaton 2 adalah nama yang digunakan untuk menyebut nama tempat ditemukannya peninggalan struktur batu bata dan batu putih yang berada di RT 04, Dusun Kedaton, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sekitar 500 meter di selatan Kantor Pos Pleret. Jika posisinya dibandingkan dengan posisi Situs Kedaton 1, maka letaknya sekitar 400 meter di selatannya. Kegiatan ekskavasi arkeologi yang pernah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY pada tahun 2008 pada awalnya menyimpulkan bahwa peninggalan struktur yang berada di tempat ini adalah bagian dari benteng keliling Kraton Pleret, namun pada tahapan selanjutnya diinterpretasi ulang sebagai struktur yang berhubungan dengan saluran air dan belum terbukti berhubungan dengan struktur benteng. Kraton Pleret dibangun oleh Sunan Amangkurat I dan mulai ditinggali pada tahun 1569 Jawa (1647 Masehi). Kraton Pleret berakhir pada tahun 1677 M setelah diserbu oleh pasukan Trunajaya dari Madura.
Sebagai upaya pelestarian dari peninggalan Kraton Pleret, maka beberapa kegiatan pemeliharaan telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY pada situs ini. Tanah tempat peninggalan struktur tersebut berada telah dibeli oleh Pemerintah Daerah DIY dan telah dilakukan pemagaran di sekitar lokasi. Selain pemeliharaan dalam bentuk pembangunan fisik, pemeliharaan di situs ini juga dilakukan dengan menempatkan juru pelihara yang tugasnya antara lain adalah menjaga kebersihan situs, merawat peninggalan struktur yang ada agar tidak cepat terjadi kerusakan, dan menjaga keamanan situs.
Pada tahun 2021, kegiatan pemeliharaan di tempat ini dilakukan dengan memberi atap pada kotak hasil ekskavasi yang memang dibuka untuk menunjukkan keberadaan peninggalan masa lalu yang ada di dalam tanah, pengamanan hasil ekskavasi agar tidak mudah longsor, dan pemberian tangga dari permukaan tanah/halaman ke tanah hasil ekskavasi.
Foto yang menyertai tulisan ini menampilkan dinding yang sedang dibuat untuk menahan tanah di sekitar galian hasil kegaitan ekskavasi arkeologi agar tidak mudah longsor. Di sisi kiri depan terlihat pembuatan tangga untuk menuju ke struktur lama di bawah yang sebagian besar tersusun dari batu bata dengan ukuran yang lebih besar dari batu bata saat ini. (DD)
Catatan:
Tulisan ini berbeda dari pertama kali ditayangkan pada bulan Juni 2021, karena ada revisi pada keterangan tentang fungsi peninggalan budaya yang ditemukan di tempat ini.
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by pamongbudaya || 29 Oktober 2019
Pasal 9 Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya menyebutkan bahwa suatu lokasi dapat ditetapkan sebagai situs cagar budaya apabila 1) mengandung benda cagar budaya, ...
by pamongbudaya || 24 Februari 2020
Situs Kauman Pleret/Situs Pleret terletak di Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, sekitar 300 meter di barat laut Pasar Pleret. Situs ini dahulu merupakan masjid agung Keraton Pleret di ...
by pamongbudaya || 24 Februari 2020
Situs Kauman Pleret/Situs Pleret terletak di Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, tidak jauh dari lokasi Pasar Pleret. Situs ini dahulu merupakan masjid agung Keraton Pleret di masa ...