by pamongbudaya|| 27 November 2025 || || 5 kali
Sebagian dari sobat budaya pasti sudah pernah tahu dan mengunjungi pesanggrahan yang fotonya ada di atas ini, tapi mengenalnya dengan nama yang berbeda. Ya, pesanggrahan ini dikenal dengan nama Situs Warungboto. Jadi Situs Warungboto ini sebenarnya adalah Pesanggrahan Rejawinangun yang dibangun pada masa Hamengku Buwono II, tetapi pada saat beliau masih sebagai putra mahkota (Adipati Anom), yaitu pada tahun 1785. Babad Momana menulis dengan jelas tentang pembuatan pesanggrahan ini: “1711 tahun Dal, Kanjeng Gusti awit yasa ing Rejawinangun”. Tahun 1711 Jawa ini sama dengan tahun 1785 Masehi, dan pada saat itu yang bertahta sebagai sultan di Keraton Yogyakarta adalah Hamengku Buwono I.
Pesanggrahan Rejawinangun saat ini terletak di Jl. Veteran, Kelurahan Warungboto, Kemantren Umbulharjo, Yogyakarta. Tidak seperti Pesanggrahan Tamasari yang ada bagiannya berada di tempat yang tinggi dan menonjol dari jalan, atau juga Pesanggrahan Krapyak yang bentuk dan lokasinya cukup menonjol, maka pesanggrahan ini tidak terlalu kelihatan dari jalan di depannya. Hal ini karena pesanggrahan ini terletak di permukaan tanah yang lebih rendah dari jalan di depannya dan semakin rendah ke arah sungai. Kondisi pesanggrahan dilihat dari arah jalan yang ada di depannya atau dari arah barat pada tahun 2019 dapat dilihat pada foto berikut ini.

Pada awalnya pesanggrahan ini terletak di sebelah barat dan sebelah timur Sungai Gajah Wong dan di antara keduanya dihubungkan dengan jembatan yang saat ini telah hilang. Hingga tahun 1936, kompleks pesanggrahan yang terletak di sisi timur Sungai Gajah Wong masih terlihat jelas terbagi menjadi 3 bagian yang membujur utara-selatan dan berpagar keliling. Namun saat ini sudah hampir hilang semuanya, hanya tersisa sebuah patung ular naga yang sudah aus dan tidak utuh lagi dan sisa struktur pondasi bangunan. Sementara di sisi sebelah barat sungai masih terdapat banyak peninggalan yang tersisa.
Peninggalan yang dapat ditemui di sisi sebelah barat sungai ini terdiri dari 3 kelompok bangunan yaitu yang berada di tengah atau bangunan utama, kemudian 2 bangunan masing-masing berada di sisi kanan dan kiri bangunan utama. Di sisi timur bangunan utama terdapat kolam berbentuk seperti huruf O dan di belakangnya/timurnya terdapat kolam berbentuk persegi panjang. Di kolam yang berbentuk seperti huruf O inilah terdapat mata air yang menjadi awal dari dibangunnya pesanggrahan sekaligus pemandian ini. Di timur kolam persegi panjang terdapat pelataran yang permukaannya lebih tinggi dari permukaan lantai di sekitar kolam. Di timur pelataran tersebut terdapat halaman yang posisinya lebih rendah dari pelataran tersebut. Di halaman ini dulunya terdapat kolam, namun saat ini sudah tertutup dan rata dengan tanah di sekelilingnya. Selain ketiga kelompok bangunan tadi, terdapat pula peninggalan berupa benteng keliling yang terdapat di sebelah selatan dari pesanggrahan ini. Pesanggrahan Rejawinangun sisi barat atau yang dikenal dengan nama Pesanggrahan/Situs Warungboto ini telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya berdasarkan Keputusan Walikota Yogyakarta No. 378 tahun 2023. Gambaran 3D dari situs ini dapat dilihat pada gambar yang dibuat oleh instansi yang saat ini Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X (BPK W X) berikut ini.

Sebelum dilakukan upaya pelestarian pada tahun 2009, peninggalan di tempat ini sudah mengalami kerusakan yang cukup parah. Setelah dilakukan beberapa kali pemugaran oleh BPK W X, di tahun 2015 hingga 2017 maka saat ini kondisinya sudah cukup baik dan bahkan sering dijadikan tempat foto. Apakah sobat budaya sudah pernah berfoto di Pesanggrahan Rejawinangun?
Foto di awal tulisan ini adalah foto kolam berbentuk huruf O di bagian tengah dan di bagian bawah foto adalah kolam berbentuk persegi panjang. Sedangkan foto di bawah ini adalah foto pesanggrahan dari arah timur, dari halaman yang di sekitarnya dulu terdapat kolam. (DD)

by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah lingkaran. ...
by admin || 04 Maret 2014
Deretan kata berupa kalimat atau bukan kalimat yang mengandung angka tahun, dan disusun dengan menyebut lebih dahulu angka satuan, puluhan, ratusan, kemudian ribuan. Kata-kata yang ...
by admin || 23 September 2019
Ketika ada kegiatan pembangunan baik itu berupa gedungmaupun prasarana lain seperti jalan dan jembatan, kita hampir selalu melihat bidang pembatas yang membatasi antara area yang bisa dilalui umum ...
by admin || 23 September 2019
Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan ...
by admin || 23 September 2019
Pameran tentang cagar budaya dilakukan dengan beberapa tujuan antara lain adalah pengenalan tentang cagar budaya kepada masyarakat, pemberian informasi mengenai cara-cara pelestarian cagar budaya dan ...