Revitalisasi Penataan Situs Kalasan di Tahun 2021

Candi Kalasan terletak di dekat Jl. Jogja-Solo Km. 14, di Dusun Kalibening, Kalurahan (Desa) Tirtomartani, Kapanewon (Kecamatan) Kalasan, Kabupaten Sleman. Menurut laman http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta, candi ini dibangun sekitar tahun 778 Masehi berdasar prasasti yang dikenal dengan Prasasti Kalasan. Jika kita melintas jalan Jogja-Solo baik dari arah Solo maupun arah Jogja, keberadaan candi ini tidak terlihat jelas, karena tidak terletak tepat di pinggir jalan raya ini. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah berupaya menampakan candi tersebut dari jalan ini dengan cara pembelian lahan di sekitar candi. Saat ini lahan di sebelah timur laut candi Kalasan sudah dimiliki pemerintah dan akan dilakukan penataan lingkungan di sekitar candi. Penataan dilakukan di tahun 2021 ini, dengan jenis pekerjaan antara lain adalah pembuatan jalan masuk di sisi timur laut candi, pembongkaran bangunan eksisting yang menutupi pandangan dari jalan raya ke arah candi, pemasangan paving blok pada lokasi yang dijadikan tempat parkir, pemasangan pagar dan pembuatan sumur resapan. Selain itu terdapat pekerjaan galian tanah, urugan tanah dan pemadatan tanah/pasir.

Meskipun pekerjaan yang dilakukan tampaknya sederhana, namun kontraktor pelaksana harus tetap berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan karena ada pekerjaan yang berhubungan dengan galian tanah. Lokasi pekerjaan di sekitar candi memungkinkan adanya struktur atau benda yang diduga cagar budaya yang terletak di dalam tanah. Jika pada saat menggali terdapat struktur atau benda yang diduga cagar budaya maka pekerjaan harus dihentikan sementara, untuk kemudian dilakukan kajian tentang apa yang akan dikerjakan selanjutnya. Jika temuan berupa struktur dari batu andesit, batu putih atau batu bata, maka galian harus dihentikan dan jika galian ini sebagai tempat pondasi pagar atau sumur resapan, maka lokasinya harus digeser ke lokasi di dekatnya yang tidak terdapat temuan struktur. Jika temuan berupa benda yang dapat diangkat, misal arca atau batu dengan relief maka temuan ini didokumentasi kemudian bisa dipindahkan ke tempat yang aman dan selanjutnya pekerjaan dapat diteruskan. Jika masih memerlukan kajian lebih lanjut maka lokasi pekerjaan terpaksa digeser seperti pada penjelasan sebelumnya. Untuk menghindari kesalahan dalam pekerjaan ini, maka sebelum pekerjaan secara keseluruhan dimulai, para pekerja di lapangan yaitu mandor, tukang dan pekerja/tenaga yang membantu tukang diberi penjelasan oleh arkeolog pendamping pemugaran dan tim dari konsultan pengawas pekerjaan.

Pada foto yang menyertai tulisan ini dapat dilihat proses pembuatan jalan masuk di sisi timur laut candi dan persiapan pemasangan paving blok. Yang terlihat di tengah di antara pepohonan adalah Candi Kalasan yang sedang dalam proses pemeliharaan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY. (DD)