Artikel Budaya


...
Mengenal Bangunan Berarsitektur Tradisional Jawa : Usuk Ri gereh dan Paniyung

by pamongbudaya|| 22 Juni 2021 || || 3.540 kali


Susunan/pemasangan kayu usuk (dalam bahasa Indonesia juga disebut kasau) pada bangunan berarsitektur tradisional Jawa terdiri dari dua jenis yaitu ri gereh dan paniyung. Usuk berasal dari kata esuk, yang artinya desak atau berdesakan, karena keberadaan atau posisinya tampak berdesakan, apalagi untuk yang berjenis paniyung. 1. Usuk ri gereh Dinamakan ri gereh karena posisinya seperti ri atau duri dari gereh (ikan asin). Pada jenis ini jarak antar usuk pada bagian atas maupun bagian bawah ...


...
Mengenal Bangunan Berarsitektur Tradisional Jawa : Bangunan Tajug

by pamongbudaya|| 21 Juni 2021 || || 3.951 kali


Menurut naskah-naskah lama tentang bangunan rumah berarsitektur Jawa, bangunan tajug adalah awal dari bentuk bangunan-bangunan lain yang ada. Jadi dari tajug kemudian berkembang /berubah menjadi joglo, dari joglo menjadi limasan dan dari limasan menjadi kampung. Bangunan berbentuk tajug ini biasanya digunakan pada bangunan masjid atau bangunan khusus lainnya. Menurut naskah-naskah tersebut bangunan dengan bentuk atap ini terdiri dari dua variasi yaitu : Tajug       ...


...
Mengenal Bangunan Berarsitektur Tradisional Jawa : Bangunan Limasan

by pamongbudaya|| 21 Juni 2021 || || 15.704 kali


Bangunan limasan, menurut naskah-naskah lama tentang bangunan rumah berarsitektur Jawa  merupakan pengembangan dari bangunan dengan bentuk joglo.  Dari bangunan berbentuk joglo kemudian berkembang dengan melipatgandakan ukuran baik pada sisi panjang maupun pada sisi pendeknya. Sisi yang panjang kemudian dibagi dalam 3 bagian sedangkan sisi yang pendek tidak dibagi dan tetap dibiarkan. Namanya berubah menjadi gajah-sap yang berarti gajah ganda/rangkap. Gajah adalah sebutan untuk balok ...


...
Mengenal Bangunan Berarsitektur Tradisional Jawa. Jenis Bangunan Menurut Bentuknya : Tajug, Joglo, Limasan dan Kampung

by pamongbudaya|| 18 Juni 2021 || || 5.169 kali


Bangunan berarsitektur tradisional Jawa dari bentuk atapnya dibagi dalam 4 jenis. Pada awalnya yang dipakai sebagai pedoman adalah apa yang disebut dengan bentuk taj/taju (bahasa arab yang berarti mahkota).  Kemudian kata ini lebih dikenal dengan istilah tajug. Bangunan yang menggunakan atap berbentuk tajug ini bentuk denahnya adalah bujursangkar yang panjang keempat sisinya sama.  Jenis yang kedua adalah joglo, kata yang berasal dari kata jug-loro, yaitu tajug- loro, yang artinya dua ...


...
Mengenal Bangunan Berarsitektur Tradisional Jawa. Bangunan Joglo

by pamongbudaya|| 18 Juni 2021 || || 30.294 kali


Bangunan Joglo adalah satu dari empat bentuk bangunan yang ada di dalam naskah-naskah lama tentang bangunan rumah berarsitektur tradisional Jawa. Bentuk lainnya adalah tajug, limasan dan kampung. Bentuk-bentuk ini disebut berdaar pada bentuk atap yang ada di suatu bangunan. Pada bangunan dengan atap joglo terdapat 4 buah tiang (saka) yang berada di tengah yang biasa disebut saka guru. Saka guru dihubungkan oleh sunduk dan di atasnya terdapat blandar pamidangan. Di atas blandar pamidangan ini ...


...
Perawatan Joglo Jagalan Kotagede di Tahun 2021

by pamongbudaya|| 16 Juni 2021 || || 1.101 kali


Joglo Jagalan Kotagede atau Joglo Kotagede yang dimaksud di sini adalah dua bangunan yang dimiliki oleh Pemda DIY yang terletak di  Citran RT 04 RW 04, Kalurahan Jagalan Kapenewon (istilah Kecamatan yang ada di Kabupaten di DIY) Banguntapan, Bantul. Meskipun secara administratif bangunan ini bukan berada di wilayah Kotagede yang merupakan nama Kemantren (istilah Kecamatan di Kota Yogyakarta) di Kota Yogyakarta namun dalam kaitannya dengan kawasan cagar budaya, bangunan ini masih terletak ...


...
Perawatan Situs Kedaton 1 di Tahun 2021

by pamongbudaya|| 15 Juni 2021 || || 2.233 kali


Situs Kedaton 1 adalah nama yang digunakan untuk menyebut nama tempat ditemukannya peninggalan struktur batu bata dan batu putih yang berada di RT 01,  Dusun Kedaton, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sekitar 100 meter di barat daya Kantor Pos Pleret. Berdasarkan kegiatan ekskavasi yang pernah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY pada tahun 2008, 2009 dan 2013 maka kesimpulan sementara dari peninggalan struktur yang berada di ...


...
Perawatan Situs Kedaton 2 di Tahun 2021

by pamongbudaya|| 15 Juni 2021 || || 1.611 kali


Situs Kedaton 2 adalah nama yang digunakan untuk menyebut nama tempat ditemukannya peninggalan struktur batu bata dan batu putih yang berada di RT 04, Dusun Kedaton, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sekitar 500 meter di selatan Kantor Pos Pleret. Jika posisinya dibandingkan dengan posisi Situs Kedaton 1, maka letaknya sekitar 400 meter di selatannya. Kegiatan ekskavasi arkeologi yang pernah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY pada ...


...
Perawatan Situs Kedaton 3 di Tahun 2021

by pamongbudaya|| 15 Juni 2021 || || 1.646 kali


Situs Kedaton 3 adalah nama yang digunakan untuk menyebut nama tempat ditemukannya peninggalan struktur batu bata dan batu putih yang berada di RT 06, Dusun Kedaton, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sekitar 700 meter di tenggara Kantor Pos Pleret. Berdasarkan kegiatan ekskavasi yang pernah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY pada tahun 2019 maka kesimpulan sementara dari peninggalan struktur yang berada di tempat ini adalah bagian ...


...
Revitalisasi Penataan Situs Kalasan di Tahun 2021

by pamongbudaya|| 11 Juni 2021 || || 1.619 kali


Candi Kalasan terletak di dekat Jl. Jogja-Solo Km. 14, di Dusun Kalibening, Kalurahan (Desa) Tirtomartani, Kapanewon (Kecamatan) Kalasan, Kabupaten Sleman. Menurut laman http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta, candi ini dibangun sekitar tahun 778 Masehi berdasar prasasti yang dikenal dengan Prasasti Kalasan. Jika kita melintas jalan Jogja-Solo baik dari arah Solo maupun arah Jogja, keberadaan candi ini tidak terlihat jelas, karena tidak terletak tepat di pinggir jalan raya ini. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta