by pamongbudaya|| 28 Oktober 2021 || || 7.197 kali
Bangunan kampung ini, menurut naskah-naskah lama tentang bangunan rumah berarsitektur tradisional Jawa, sebenarnya berasal dari kata kapung /katepung yang artinya adalah dihubungkan. Jadi untuk mempermudah pendirian rumah maka cukup menghubungkan dua bidang atap dan meniadakan kelengkapan kayu lainnya yang ada pada ketiga bentuk sebelumnya, yaitu pada bentuk tajug, joglo dan limasan. Menurut naskah-naskah ini, variasi bangunan kampung ada 9 (sembilan) buah, sedangkan menurut R. Ng. Mintoboedoyo ...
by pamongbudaya|| 13 Oktober 2021 || || 5.325 kali
Dalam arsitektur tradisional jawa, selain saka guru yang sudah lebih umum dikenal, ada beberapa istilah untuk saka (tiang atau kolom dari kayu) yang lain. Beberapa di antaranya adalah : Saka penanggap : saka yang menyangga blandar (balok) dari atap penanggap. Saka penitih : saka yang menyangga blandar dari atap penitih. Saka peningrat : saka yang menyangga blandar dari atap peningrat. Saka emper : saka yang menyangga blandar dari atap emper. Saka goco : saka yang menyangga blandar dari ...
by bahasa|| 30 September 2021 || || 2.352 kali
...
by bahasa|| 23 September 2021 || || 1.393 kali
...
by pamongbudaya|| 21 September 2021 || || 12.452 kali
Jika di dalam naskah-naskah lama tentang bangunan rumah berarsitektur tradisional Jawa (Prijotomo, 2006) bangunan dengan bentuk atap limasan mengenal 7 (tujuh) variasi (https://budaya.jogjaprov.go.id/artikel/detail/Mengenal-Bangunan-Berarsitektur-Tradisional-Jawa-Bangunan-Joglo), maka selanjutnya sesuai dengan perkembangan zaman terdapat berbagai variasi lainnya. Menurut R. Ng. Mintoboedoyo dalam Hamzuri (1986) terdapat 12 (dua belas) variasi bangunan joglo, menurut Dakung (1987) terdapat 7 ...
by pamongbudaya|| 10 September 2021 || || 5.137 kali
Menurut naskah-naskah lama tentang bangunan rumah berarsitektur Jawa, kayu yang umumnya atau disarankan digunakan sebagai bahan untuk pembuatan bangunan adalah kayu jati (Tectona grandis). Kayu jati dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu : Jati bang Seratnya halus dan berminyak. Kayu yang dihasilkan akan tahan lama keawetannya. Jati kembang atau jati sungu Warnanya kehitam-hitaman, alur seratnya tampak dengan jelas sekali seperti kembang (= bunga) atau seperti sungu (= tanduk). Kayu ...
by pamongbudaya|| 10 September 2021 || || 1.689 kali
Kayu jati (Tectona grandis) sebagai bahan utama dalam pembuatan bangunan kayu dalam arsitektur tradisional Jawa diyakini ada yang memiliki sifat yang baik dan ada sifat yang buruk. Kayu jati yang memiliki sifat yang baik diuraikan dalam tulisan lain mengenai Kayu Jati Yang Memiliki Daya Pengaruh Baik https://budaya.jogjaprov.go.id/artikel/detail/Mengenal-Bangunan-Berarsitektur-Tradisional-Jawa-Kayu-Jati-Yang-Memiliki-Daya-Pengaruh-Baik, sedangkan dalam tulisan ini yang dibahas adalah ...
by pamongbudaya|| 10 September 2021 || || 4.721 kali
Jrambah dan jogan adalah sebutan untuk lantai yang berbeda tingkat ketinggiannya. Pada beberapa bangunan berarsitektur tradisional Jawa, dalam sebuah bangunan terdapat perbedaan ketinggian lantai. Jika kita mengunjungi Kompleks Kraton Yogyakarta, di Bangsal Witana dan Bangsal Pancaniti ada perbedaan ketinggian lantai. Lantai di di bawah atap brunjung lebih tinggi dari lantai di bawah atap penanggap. Lantai yang lebih tinggi disebut jrambah, sedang lantai yang lebih rendah disebut ...
by admin|| 06 September 2021 || || 2.820 kali
Dalam rangka memperingati 50 tahun Barahmus DIY dan 9 tahun UU Keistimewaan DIY, telah diadakan Sarahsehan yang bertemakan “Menggali Potensi Yogyakarta Sebagai Kota Museum” pada hari Senin, 6 September 2021. Kegiatan ini didanai oleh Dana Keistimewaan DIY tahun 2021 melalui Dinas Kebudayaan DIY (Kundha Kabudayan). Dalam sambutannya, R. Bambang Widodo, S.Pd., M.Pd. selaku ketua umum Barahmus DIY menyampaikan bahwa sarahsehan ini bertujuan untuk memaknai kembali perkembangan ...