Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2020 dengan judul Akar Hening di Tengah Bising. #MULANIRA2 menjadi tema besar acara tahunan ini.

by sf|| 09 September 2020 || || 919 kali

...

Festival Kebudayaan Yogyakarta ( FKY ) kembali digelar pada tahun 2020, kegiatan FKY kali ini berbeda dengan kegiatan FKY sebelum sebelumnya, dengan mengadakan kegiatan dimasa pandemi seperti saat ini yang tidak bisa melaksanakan kegiatan dengan mengumpulkan masa dalam jumlah besar, sehingga mengharuskan merubah konsep, gelaran FKY yang penuh hingar bingar dan dapat mendatangkan penonton dalam jumlah besar, sekarang berubah menjadi sistem daring dan luring namun tidak merubah hingar bingar pelaksnaan FKY

mulanira2 menjadi tema besar dalam kegiatan kali ini , dengan mengambil judul Akar Hening di Tengah Bising , mulanira yang merupakan bahasa jawa kuno yang berati wiwitan  atau mulai, selaras dengan tema besar yang diusung kegiatan ini memang merupakan awalan atau mulai dengan tatanan sistem yang baru. halaman webside  www.fkymulanira.com bakal menjadi venue utama pertunjukan serta luring di radio dan televisi. 

meskipun dengan sistem daring namun FKY masih mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini, karena banyak ragam kompetisi Mulanira, kompetisi ini sebagai wadah wujud partisipasi dan kreasi untuk masyarakat,  program kompetisi Mulaniro meliputi lima bidang kompetisi yaitu tari kreasi mulanira, mulanira photo challenge, kompetisi cerpen mulanira, dagelan basa jawa, hand lettering aksara jawa.

selain kegiatan daring dan luring kegiatan FKY juga mengadakan pameran yang akan dilaksanakan di Gedung Eks Koni DIY, jalan pangurakan no 6 ngupasan gondomanan yogyakarta, pada tanggal 21 sd 26 September 2020. untuk informasi terkait informasi FKY bisa diakses selain melalu www.fkymulanira.com  juga bisa melalui instagram dan twitwe ; @infofky ,Facebook dan youtube : Festival Kebudayaan Yogyakarta, atau datang ke sekretariat FKY di Gedung Eks Koni DIY, Jalan Pangurakan no 6 ngupasan Gondomanan Yogyakarta. 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta