...

Genderang kegiatan FKY mulai ditabuh oleh Dinas Kebudayaan DIY, Festival Kebudayaan Yogyakarta atau yang sering sering disebut dengan istilah FKY, ini merupakan kegiatan rutin tahunan dan sudah masuk kegiatan nasional yang tentunya ditunggu tunggu masyarakat disetiap perhetannya. 

FKY tahun ini merupakan kegiatan yang dimulai tahun 1989 dengan nama Festival Kesenian Yogyakarta, kemudian pada tahun 2019 berubah nama menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta,  dengan mengonsep berbagai kegaiatan kesenian dan kebudayaan FKY ini memberi ruang dan tempat bagi seniman dan budayawan untuk berkreasi dan berkarya, dan tentunya menjadi hiburan bagi masyarakat. 

kegiatan tersebut dimulai di Ruang Yudhistira Dinas Kebudayaan DIY, yang dimotori seksi Seni Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni, mengadakan Seleksi pemilihan ketua yang akan melaksanakan Kegiatan FKY 2021, dengan menghadirkan  kurator yang berkompenten dibidangnya masing masing. mereka adalah Drs. Anusapati, M.F.A , Heriyanto, KPH Notonegoro, Bambang Paningron Astaji, Cahyo Widayat, S.H.,M.Si

terdapat Tiga Peserta calon ketua FKY 2021, mereka adalah Doni Maulistya,Hairullah Gazali, S.E.,M.BA,Andreas Praditya Eka Putra. dengan waktu kurang lebih 30 menit masing masing  peserta menyampaikan visi, misi, pandangan dan rencana serta konsep kegiatan yang akan mereka bawa dalam FKY tahun ini. mereka sangat antusias dengan mengeluarkan ide dan gagasan mereka secara maksimal.

Presentasi ketiga peserta sangat menarik, bagus dan mendukung berkembangnya kegiatan FKY, sehingga membuat  kurator menentukan siapa yang terbaik . membutuhkan waktu yang lama dan perdebatan yang sengit untuk menetukan satu nama yang bakal memipin FKY tahun ini, 

Akhirnya dengan penuh pertimbangan ditentukanlah yang terbaik dari yang baik, Doni Maulistya terpilih sebagai ketua FKY 2021.

Selamat dan sukses buat saudara Doni Maulistya , selamat mengemban amanat yang baru, semoga kita bisa bekerja sama untuk menyukseskan FKY tahun 2021. 

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta