by pamongbudaya|| 24 Juni 2021 || || 6.416 kali
Sirap adalah salah satu dari penutup atap yang pembuatannya ditulis di dalam naskah –naskah lama bangunan berarsitektur tradisional Jawa. Menurut naskah-naskah tersebut ukuran lebar sirap berpedoman pada lebar sirap dan sebaliknya. Misalnya sirap dengan lebar 12 dim, maka panjangnya harus 26 dim. Panjang sekian itu lalu dibagi tiga. Pada bagian ujungnya digaris melintang, inilah yang tepat disebut perseginya, lalu diturunkan selebar reng, kemudian dibentuk runcing dan ini disebut curap. ...
by pamongbudaya|| 24 Juni 2021 || || 1.975 kali
SMA Negeri 3 Yogyakarta terletak di Jl. Yos Sudarso, Kotabaru, Yogyakarta di sebelah barat laut Stadion Kridosono. Bangunan gedung lama yang ada di sekolah ini dibangun sekitar tahun 1919 dan digunakan sebagai Algemeene Middelbare School (AMS) atau jika saat ini setara dengan SMA. Pada masa Agresi MIliter I menjadi markas pejuang kemerdekaan dan pada masa Agresi Militer II menjadi markas tentara Belanda. Bangunan lama di sekolah ini telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya dan pada tahun ...
by pamongbudaya|| 23 Juni 2021 || || 1.626 kali
Bangunan berarsitektur tradisional Jawa mengenal dua buah pemasangan kayu usuk (kasau), yaitu ri gereh dan paniyung. Susunan usuk ri gereh adalah susunan usuk dengan jarak antar usuk sama lebar baik pada bagian atas maupun bawah sedangkan pada susunan usuk paniyung jarak antar usuk pada bagian atas lebih kecil dari bagian bawah. Jika pada susunan usuk ri gereh ada sejumlah usuk yang pada bagian atas bertumpu pada dudur (jurai) maka pada susunan usuk paniyung tidak ada usuk yang ...
by pamongbudaya|| 22 Juni 2021 || || 1.797 kali
Menurut naskah-naskah lama tentang bangunan rumah berarsitektur tradisional Jawa, bangunan kampung ini sebenarnya berasal dari kata kapung /katepung yang artinya adalah dihubungkan. Jadi untuk mempermudah pendirian rumah maka cukup menghubungkan dua bidang atap dan meniadakan kelengkapan kayu lainnya yang ada pada ketiga bentuk sebelumnya, yaitu pada bentuk tajug, joglo dan limasan. Kayu yang dihilangkan pada bangunan kampung adalah dudur (jurai) yaitu yang menghubungkan sudut atap bagian atas ...
by pamongbudaya|| 22 Juni 2021 || || 5.887 kali
Susunan/pemasangan kayu usuk (dalam bahasa Indonesia juga disebut kasau) pada bangunan berarsitektur tradisional Jawa terdiri dari dua jenis yaitu ri gereh dan paniyung. Usuk berasal dari kata esuk, yang artinya desak atau berdesakan, karena keberadaan atau posisinya tampak berdesakan, apalagi untuk yang berjenis paniyung. 1. Usuk ri gereh Dinamakan ri gereh karena posisinya seperti ri atau duri dari gereh (ikan asin). Pada jenis ini jarak antar usuk pada bagian atas maupun bagian bawah ...
by pamongbudaya|| 21 Juni 2021 || || 5.342 kali
Menurut naskah-naskah lama tentang bangunan rumah berarsitektur Jawa, bangunan tajug adalah awal dari bentuk bangunan-bangunan lain yang ada. Jadi dari tajug kemudian berkembang /berubah menjadi joglo, dari joglo menjadi limasan dan dari limasan menjadi kampung. Bangunan berbentuk tajug ini biasanya digunakan pada bangunan masjid atau bangunan khusus lainnya. Menurut naskah-naskah tersebut bangunan dengan bentuk atap ini terdiri dari dua variasi yaitu : Tajug ...
by pamongbudaya|| 21 Juni 2021 || || 25.096 kali
Bangunan limasan, menurut naskah-naskah lama tentang bangunan rumah berarsitektur Jawa merupakan pengembangan dari bangunan dengan bentuk joglo. Dari bangunan berbentuk joglo kemudian berkembang dengan melipatgandakan ukuran baik pada sisi panjang maupun pada sisi pendeknya. Sisi yang panjang kemudian dibagi dalam 3 bagian sedangkan sisi yang pendek tidak dibagi dan tetap dibiarkan. Namanya berubah menjadi gajah-sap yang berarti gajah ganda/rangkap. Gajah adalah sebutan untuk balok ...
by pamongbudaya|| 18 Juni 2021 || || 7.610 kali
Bangunan berarsitektur tradisional Jawa dari bentuk atapnya dibagi dalam 4 jenis. Pada awalnya yang dipakai sebagai pedoman adalah apa yang disebut dengan bentuk taj/taju (bahasa arab yang berarti mahkota). Kemudian kata ini lebih dikenal dengan istilah tajug. Bangunan yang menggunakan atap berbentuk tajug ini bentuk denahnya adalah bujursangkar yang panjang keempat sisinya sama. Jenis yang kedua adalah joglo, kata yang berasal dari kata jug-loro, yaitu tajug- loro, yang artinya dua ...
by pamongbudaya|| 18 Juni 2021 || || 44.158 kali
Bangunan Joglo adalah satu dari empat bentuk bangunan yang ada di dalam naskah-naskah lama tentang bangunan rumah berarsitektur tradisional Jawa. Bentuk lainnya adalah tajug, limasan dan kampung. Bentuk-bentuk ini disebut berdaar pada bentuk atap yang ada di suatu bangunan. Pada bangunan dengan atap joglo terdapat 4 buah tiang (saka) yang berada di tengah yang biasa disebut saka guru. Saka guru dihubungkan oleh sunduk dan di atasnya terdapat blandar pamidangan. Di atas blandar pamidangan ini ...
by pamongbudaya|| 16 Juni 2021 || || 1.635 kali
Joglo Jagalan Kotagede atau Joglo Kotagede yang dimaksud di sini adalah dua bangunan yang dimiliki oleh Pemda DIY yang terletak di Citran RT 04 RW 04, Kalurahan Jagalan Kapenewon (istilah Kecamatan yang ada di Kabupaten di DIY) Banguntapan, Bantul. Meskipun secara administratif bangunan ini bukan berada di wilayah Kotagede yang merupakan nama Kemantren (istilah Kecamatan di Kota Yogyakarta) di Kota Yogyakarta namun dalam kaitannya dengan kawasan cagar budaya, bangunan ini masih terletak ...