AJUR AJER #3 BAYU MANAH: Merajut Ingatan, Menumbuhkan Kreasi, Menggali Inspirasi untuk Warisan Budaya Takbenda Yogyakarta

by ifid|| 27 Mei 2025 || || 8 kali

...

Gelaran  tahunan, Perayaan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) AJUR AJER #3 BAYU MANAH, kembali menyapa masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Bertempat di Hotel Brongto, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta, acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai dari Senin, 26 Mei hingga Rabu, 28 Mei 2025 ini, menjadi panggung megah bagi kekayaan budaya takbenda yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

Dibuka secara resmi pada pagi ini, perayaan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, dalam upaya pelestarian, pemeliharaan, dan pengembangan warisan adiluhung nenek moyang. AJUR AJER #3 BAYU MANAH tidak sekadar sebuah perayaan, melainkan sebuah ruang edukatif yang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami arti penting setiap karya budaya leluhur.

Acara yang dipusatkan di Hotel Brongto ini menghadirkan lima jenis aktivitas utama yang dirancang untuk merangkul berbagai minat dan usia. Mulai dari Workshop Warisan Budaya Takbenda yang memungkinkan partisipasi langsung masyarakat dalam praktik-praktik budaya, Pameran yang menyajikan informasi visual dan artefak terkait WBTb, hingga Stand Kuliner yang menggugah selera dengan hidangan tradisional khas Yogyakarta. Tak ketinggalan, Pagelaran Seni Pertunjukan yang memukau serta Gladen Jemparingan sebagai bagian dari rangkaian acara, semuanya berpadu harmonis menciptakan pengalaman budaya yang tak terlupakan. Puncak perayaan ini akan ditutup dengan megahnya Pagelaran Wayang Klithik, menegaskan kembali pesona seni pertunjukan klasik Yogyakarta.

Perayaan WBTb AJUR AJER #3 BAYU MANAH bukan hanya tentang menampilkan keindahan budaya, tetapi juga tentang merajut ingatan kolektif, menumbuhkan kreativitas, dan menggali inspirasi dari khazanah budaya Yogyakarta. Sebagaimana pesan yang selalu digaungkan, kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan setiap warisan budaya sebagai sumber nilai dan pembentuk karakter masyarakat Yogyakarta yang toleran, menjunjung tinggi kerukunan, saling menghormati, dan mencapai keselarasan sosial. Idealism, komitmen tinggi, integritas moral, serta nurani yang bersih menjadi pilar-pilar yang dijiwai dalam setiap aspek pelestarian budaya ini.

Pembukaan Agenda AJUR AJER #3 BAYU MANAH Perayaan Warisan Budaya Takbenda Tahun 2025 di Hotel Brongto, Senin, 26 Mei 2025, ditandai dengan sambutan hangat dan penuh makna dari Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta Dian Lakshmi Pratiwi. Dalam suasana khidmat namun penuh semangat, beliau mengawali sambutannya dengan salam budaya, "Salam Budaya. Lestari Budayaku," disusul dengan salam-salam keberagaman agama yang menunjukkan semangat toleransi dan inklusivitas yang selalu dijunjung tinggi di Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Dian  mengatakan "Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta bersama-sama dengan masyarakat bertugas untuk menjadikan setiap warisan budaya sebagai sumber nilai dan pembentukan karakter masyarakat Yogyakarta yang mempunyai sifat toleran, menekankan aspek kerukunan, saling menghormati, keselarasan sosial dijiwai dengan idealisme yang kuat, komitmen yang tinggi, integritas moral, serta nurani yang bersih," tegas Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, menggarisbawahi filosofi mendalam di balik setiap upaya pelestarian budaya.

Lebih lanjut, beliau mengungkapkan harapan besar terhadap program AJUR AJER #3 BAYU MANAH ini. "Kami berharap, program yang kami maksudkan untuk menyapa seluruh masyarakat se-Daerah Istimewa Yogyakarta ini akan dapat menggali partisipasi masyarakat secara luas pada upaya-upaya pelestarian, pemeliharaan, dan pengembangan Warisan Budaya Takbenda Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia."

Dian, juga menekankan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi ruang edukatif yang efektif. "Kegiatan ini diharapkan akan menjadi ruang edukatif bagi masyarakat untuk mengenal dan memahami arti penting nilai setiap karya budaya leluhur yang telah diwariskan." Sajian informasi melalui pameran, workshop, sarasehan, stand kuliner, dan pagelaran pertunjukan, diharapkan mampu memperluas daya jangkau dan membangkitkan ingatan kolektif masyarakat akan warisan budaya, sekaligus menumbuhkan kreativitas dan menggali inspirasi untuk pelestarian nilai-nilai budaya Yogyakarta di masa mendatang.

Ragam Pesona AJUR AJER #3 BAYU MANAH: Dari Workshop hingga Wayang Klithik

Perayaan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) AJUR AJER #3 BAYU MANAH yang berlangsung di Hotel Brongto, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta, menawarkan serangkaian kegiatan yang padat dan kaya makna. Selama tiga hari penuh, mulai dari Senin, 26 Mei hingga Rabu, 28 Mei 2025, para pengunjung disuguhkan dengan lima jenis aktivitas yang dirancang untuk memberikan pengalaman mendalam tentang warisan budaya takbenda.

Hari Pertama: Senin, 26 Mei 2025

Pembukaan resmi menjadi agenda utama di hari pertama. Acara dimulai dengan Pembukaan Pameran Warisan Budaya Takbenda Tahun 2024 yang memberikan gambaran tentang perjalanan dan pencapaian dalam inventarisasi WBTb. Dilanjutkan dengan Pembukaan Agenda Ajur Ajer #3 Bayu Manah Perayaan Warisan Budaya Takbenda Tahun 2025 yang menjadi penanda dimulainya rangkaian acara.

Sejak pukul 10.00 WIB, para pengunjung sudah dapat menikmati sajian Stand Kuliner di Jawer Space, yang menyajikan berbagai pilihan jajanan tradisional khas Yogyakarta. Pameran juga dibuka sejak pagi hari, mengajak pengunjung menyelami informasi tentang warisan budaya takbenda. Pada siang hari, Jawer Space menjadi pusat Pertunjukan Seni yang menghibur, menampilkan talenta-talenta lokal.

Hari Kedua: Selasa, 27 Mei 2025

Hari kedua dipenuhi dengan berbagai workshop yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat langsung dalam praktik-praktik budaya. Sesi pertama adalah Workshop WBTb 1: Tema Wira Pertiwi yang berlangsung di Taman Belakang Hotel Brongto. Dilanjutkan dengan Workshop WBTb 2: Merapi di lokasi yang sama.

Selain workshop, Jawer Space tetap diramaikan dengan Stand Kuliner dan Pameran. Pengunjung juga dapat menyaksikan kembali Pertunjukan Seni di Jawer Space pada siang hari. Sore hari menjadi waktu yang istimewa dengan kehadiran Sarasehan Jemparingan di Stadion Rina Weng, yang diikuti oleh 80 orang peserta, menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap olahraga panahan tradisional ini. Malam harinya, Jawer Space kembali menjadi arena Pertunjukan Seni Akustik, menciptakan suasana santai namun tetap meriah.

Hari Ketiga: Rabu, 28 Mei 2025

Hari terakhir perayaan tetap menawarkan agenda yang menarik. Pagi hari diawali dengan Workshop WBTb 5: Adrem di Taman Belakang Hotel Brongto, dilanjutkan dengan Workshop WBTb 6: Srinipi Irim-Irim.

Seperti hari-hari sebelumnya, Pameran dan Stand Kuliner di Jawer Space tetap dibuka untuk umum. Puncaknya, pada malam hari, seluruh rangkaian acara AJUR AJER #3 BAYU MANAH akan ditutup dengan megahnya Pagelaran Wayang Klithik di Hotel Brongto, sebuah pertunjukan seni tradisi yang telah lama menjadi ikon budaya Jawa. Penutupan dengan Wayang Klithik ini menegaskan kembali semangat pelestarian dan penghargaan terhadap seni pertunjukan klasik, sekaligus menjadi penutup yang berkesan bagi seluruh rangkaian perayaan.

 

Masa Depan Warisan Budaya Takbenda Yogyakarta

Perayaan AJUR AJER #3 BAYU MANAH ini bukan sekadar sebuah acara seremonial, melainkan sebuah manifestasi dari visi besar untuk terus melestarikan dan mengembangkan Warisan Budaya Takbenda Yogyakarta. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga dan menghargai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap warisan budaya.

Melalui ruang edukatif yang disediakan, masyarakat diajak untuk terlibat aktif, tidak hanya sebagai penonton, tetapi juga sebagai agen pelestari budaya. Interaksi yang terjalin dalam workshop, diskusi, dan pertunjukan diharapkan mampu menumbuhkan rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap identitas budaya Yogyakarta.

AJUR AJER #3 BAYU MANAH adalah cerminan komitmen untuk memastikan bahwa Warisan Budaya Takbenda tidak hanya menjadi artefak masa lalu, tetapi terus hidup, berkembang, dan relevan dalam kehidupan modern. Dengan dukungan seluruh lapisan masyarakat, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY optimis bahwa nilai-nilai budaya Yogyakarta akan terus lestari dan menjadi inspirasi bagi generasi-generasi mendatang.

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Limbah Industri: Jenis, Bahaya dan Pengelolaan Limbah

by museum || 18 September 2023

Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2025

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta