Harmoni Bhinneka: Gita Bahana Nusantara 2025 Memanggil Talenta DIY

by ifid|| 06 Juni 2025 || || 3 kali

...

Yogyakarta, 4 Juni 2025 – Indonesia, dengan kebhinekaannya yang terentang dari Sabang hingga Merauke, senantiasa merayakan persatuan dalam berbagai bentuk. Salah satu wujud perekat bangsa yang paling indah dan menyentuh adalah melalui musik. Sejak masa perjuangan kemerdekaan, lagu-lagu revolusi telah menjadi pengobar semangat, merefleksikan nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme, patriotisme, dan sejarah bangsa. Musik menjadi medium ekspresi dan representasi nilai-nilai budaya yang menyatu dalam struktur kebudayaan masyarakat Indonesia.

Sebagai upaya berkelanjutan dalam meningkatkan pembangunan karakter bangsa, khususnya bagi generasi muda, melalui ekspresi seni musik, lahirlah Gita Bahana Nusantara (GBN). GBN adalah sebuah tim paduan suara dan orkestra yang menghimpun generasi muda berbakat berusia 16-23 tahun, perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia. GBN menjadi wadah bagi anak muda untuk berkreasi, menyalurkan bakat dan potensi di bidang musik, serta tampil dalam acara kenegaraan yang sangat penting: Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta.

Proses menuju pementasan akbar ini tidaklah mudah. Setelah melalui serangkaian tahap audisi yang ketat, peserta terpilih akan mengikuti pemusatan latihan intensif. Sebagai pengemban tugas negara, anggota GBN dibekali dengan berbagai nilai positif, mulai dari kemandirian, kebersamaan, gotong royong, integritas, menghormati perbedaan dan keberagaman (Bhinneka Tunggal Ika), hingga kecintaan terhadap tanah air. Selama 18 hari, mereka mendapatkan kelas pelatihan langsung dari para pelatih profesional di bidang musik, khususnya orkestra dan paduan suara.

Lebih dari sekadar ajang unjuk bakat, GBN adalah wahana untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme kepada kaum muda. Ia memberikan pengetahuan dan pemahaman akan keragaman seni budaya Indonesia, sekaligus menyuntikkan semangat bagi putra-putri terbaik ini untuk menjadi agen-agen perubahan dan pemajuan kebudayaan di daerahnya masing-masing. GBN adalah representasi "Indonesia mini" yang termanifestasi dalam sebuah artikulasi musikal dan ekspresi kultural yang kaya.

Sebagai sebuah tahapan krusial dalam proses Audisi Paduan Suara Gita Bahana Nusantara DIY 2025, Panitia Audisi menyelenggarakan Sosialisasi GBN 2025 pada hari Rabu, 4 Juni 2025, di Ruang Bima, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini bertujuan untuk memperluas jangkauan publikasi serta mencegah penyebaran informasi yang kurang akurat terkait audisi yang akan datang. Sosialisasi ini menjadi jembatan penting bagi para calon peserta untuk memahami secara mendalam tentang GBN dan tahapan audisinya.

Maksud dan Tujuan Gita Bahana Nusantara: Memupuk Patriotisme dan Kebudayaan

Maksud utama dari kegiatan Gita Bahana Nusantara adalah untuk melanjutkan tradisi kenegaraan yang telah dilaksanakan sejak tahun 1946 dalam memperingati Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Tradisi ini mengedepankan persembahan lagu-lagu yang bernuansa menumbuhkan patriotisme, rasa cinta tanah air, serta persatuan dan kesatuan. Saat ini, tradisi tersebut diwujudkan dalam sebuah wadah ekspresi seni dan budaya bagi generasi muda yang inklusif, merangkul bakat-bakat dari Sabang sampai Merauke. Ini dilakukan melalui pembinaan dan pembentukan tim paduan suara dan orkestra yang berakar dari keanekaragaman budaya nusantara, untuk ditampilkan dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dan acara kenegaraan lainnya.

Sedangkan tujuan dari kegiatan GBN, khususnya dalam konteks Audisi Paduan Suara GBN DIY 2025, mencakup beberapa poin penting:

  1. Membantu Direktorat Bina SDM, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan: Kegiatan GBN tahun 2025 dapat berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan, memastikan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaannya.
  2. Sarana Pemerintah Daerah DIY dalam Mempersiapkan Perwakilan: Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki sarana yang memadai untuk mempersiapkan perwakilan terbaiknya dalam perhelatan Gita Bahana Nusantara di tingkat nasional. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan potensi seni dan budaya generasi muda.
  3. Mendorong Keterlibatan Masyarakat: Kegiatan GBN diharapkan mampu mendorong keterlibatan aktif masyarakat, baik dalam proses pelaksanaan kegiatan GBN tahun 2025 maupun dalam evaluasi untuk perbaikan kegiatan di masa mendatang. Keterlibatan masyarakat adalah kunci keberlanjutan dan keberhasilan program-program budaya.
  4. Sebagai Alat Evaluasi dan Tolak Ukur Keberhasilan: GBN juga berfungsi sebagai alat evaluasi dan tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan GBN Tahun 2025 secara keseluruhan. Ini membantu dalam mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan memastikan bahwa tujuan program tercapai.

Sosialisasi yang digelar pada tanggal 4 Juni 2025 ini merupakan langkah awal yang krusial. Agenda selanjutnya dalam rangkaian Audisi Paduan Suara GBN DIY 2025 adalah Pengambilan Nada Dasar pada tanggal 4 Juli 2025, pukul 13.00 WIB, dan Pelaksanaan Seleksi pada tanggal 5 Juli 2025, pukul 09.00 WIB. Seluruh tahapan ini akan dilaksanakan di Ruang Bima, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, sebuah lokasi yang strategis dan mendukung pelaksanaan kegiatan seni dan budaya.

Menggali Inspirasi dari Para Narasumber: Kisah Perjuangan dan Prinsip Harmoni

Sosialisasi Audisi Paduan Suara GBN DIY 2025 semakin menarik dengan kehadiran tiga narasumber yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang Gita Bahana Nusantara. Mereka hadir untuk berbagi wawasan, inspirasi, dan informasi penting kepada para calon peserta.

Pancasona Adji, S.Sn: Membedah Prinsip Dasar Paduan Suara dan Kriteria Penjurian

Narasumber pertama adalah, menghadirkan Pancasona Adji, S.Sn, yang merupakan Dewan Juri Audisi GBN DIY 2024. Kehadiran beliau sangat penting untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada calon peserta mengenai standar yang harus mereka penuhi. Dengan topik "Prinsip Dasar Paduan Suara, Kriteria dan Sistem Penjurian Audisi Paduan Suara GBN 2024," Pancasona Adji memaparkan secara detail hal-hal fundamental dalam paduan suara, seperti intonasi, artikulasi, dinamika, dan teknik vokal. Beliau juga menjelaskan secara transparan mengenai kriteria penilaian yang akan digunakan oleh dewan juri, termasuk aspek musikalitas, penampilan, dan potensi peserta. Sistem penjurian yang fair dan objektif juga turut dijelaskan, memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan kesempatan yang sama dan dinilai berdasarkan kemampuan terbaik mereka. Informasi ini menjadi bekal berharga bagi para calon peserta untuk mempersiapkan diri secara optimal.

Eki Satria S.Sn., M.Sn: Dari Pemain Menjadi Konduktor, Membawa Semangat Perjuangan

Selanjutnya Sosialisasi menghadirkan Eki Satria S.Sn., M.Sn, sosok yang tidak asing lagi di dunia GBN. Beliau adalah Konduktor GBN 2024. Dalam sesi ini, Eki Satria membawakan topik yang sangat menginspirasi: "Berbagi Semangat Perjuangan dalam Gita Bahana Nusantara, Semula Pemain Kini Menjadi Konduktor." Kisah Eki Satria adalah bukti nyata bahwa dedikasi dan kerja keras dapat membawa seseorang melangkah jauh. Dari seorang pemain yang mengawali perjalanannya di GBN, kini ia dipercaya memimpin paduan suara dan orkestra GBN. Pengalaman pribadinya ini menjadi dorongan moral bagi para peserta untuk tidak hanya bermimpi, tetapi juga berani berjuang meraih impian di panggung nasional. Eki Satria menekankan pentingnya semangat juang, kolaborasi, dan kemauan untuk terus belajar dalam mencapai harmoni yang sempurna, baik dalam musik maupun dalam kehidupan berbangsa.

 

Clara Gemellia Maharani: Kisah Nyata Seorang Juara dan Latihan Intensif

Clara Gemellia Maharani: Berbagi Pengalaman dari Audisi Hingga Pementasan

Narasumber terakhir yang tak kalah menginspirasi adalah Clara Gemellia Maharani, seorang bintang muda yang berhasil meraih Juara I Kategori Alto GBN DIY 2024. Clara hadir untuk berbagi kisah nyata dan pengalaman berharga dengan topik "Berbagai Pengalaman Selama Mengikuti Audisi GBN 2024, Pemusatan Latihan hingga Pementasan."

Clara dengan antusias menceritakan perjalanan panjangnya sejak mengikuti audisi GBN DIY 2024. Ia membagikan kiat-kiat dalam menghadapi tekanan audisi, pentingnya persiapan mental dan fisik, serta bagaimana mengatasi tantangan-tantangan yang muncul selama proses seleksi. Pengalamannya dalam menghadapi dewan juri dan menampilkan yang terbaik menjadi inspirasi bagi para calon peserta.

Tidak hanya seputar audisi, Clara juga memaparkan detail mengenai tahapan pemusatan latihan (puslat). Ia menggambarkan betapa intensifnya pelatihan yang harus dijalani, mulai dari latihan vokal, teknik pernapasan, interpretasi lagu, hingga koreografi panggung. Clara menekankan pentingnya kedisiplinan, komitmen, dan kerja sama tim selama puslat. Ia juga berbagi cerita tentang kebersamaan dengan peserta lain dari berbagai daerah, bagaimana mereka saling mendukung dan belajar satu sama lain, menciptakan ikatan persaudaraan yang kuat. Pengalaman ini menunjukkan bahwa GBN bukan hanya tentang pementasan, tetapi juga tentang pembangunan karakter dan pembentukan jejaring.

Puncak dari kisahnya adalah pengalaman tampil di panggung Istana Merdeka. Clara menjelaskan betapa bangganya ia dapat menjadi bagian dari momen bersejarah tersebut, menyanyikan lagu-lagu kebangsaan di hadapan Presiden dan seluruh rakyat Indonesia. Ia juga berbagi tentang rasa haru dan kebahagiaan yang tak terhingga saat melihat hasil dari kerja kerasnya selama berbulan-bulan.

Kesaksian Clara Gemellia Maharani memberikan gambaran yang jelas dan realistis tentang apa yang akan dihadapi oleh para calon anggota GBN. Kisahnya menjadi motivasi kuat bagi mereka yang bermimpi untuk menjadi bagian dari Gita Bahana Nusantara, menunjukkan bahwa dengan semangat, persiapan matang, dan dedikasi, impian dapat terwujud. Sosialisasi ini berhasil membangkitkan antusiasme para peserta, mempersiapkan mereka tidak hanya secara teknis, tetapi juga secara mental dan emosional untuk perjalanan mereka menuju GBN 2025.

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Limbah Industri: Jenis, Bahaya dan Pengelolaan Limbah

by museum || 18 September 2023

Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2025

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta