by ifid|| 13 Juni 2025 || || 159 kali
Hallo Sobat Budaya! Siapa sih yang nggak kenal ARTJOG? Festival seni kontemporer paling hits se-Indonesia ini balik lagi dengan tema yang super dalam: "Motif: Amalan"! Akan dibuka untuk umum 20 Juni 2025 nanti, acara kece ini siap bikin mata dan hati kalian melek dengan karya-karya seni yang nggak cuma estetik, tapi juga ngajak kita mikir dan berbuat baik buat lingkungan.
Kali ini, ARTJOG nggak cuma sekadar pamerin seni, tapi juga ngajak kita refleksi bareng tentang tema "Motif: Amalan". Bayangin aja, sang kurator Hendro Wiyanto sampai bilang kalau tema ini ngajak kita buat melihat kembali esensi "amalan" alias perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari. Keren banget, kan? Nggak cuma soal seni yang dipajang, tapi juga tentang bagaimana seni bisa jadi jembatan buat kita lebih peduli sama sekitar.
Nggak Ada Kata Bosan di Kamus ARTJOG!
Direktur ARTJOG, Heri Pemad, kasih bocoran nih. Pemad yakin kalau ARTJOG 2025 ini bakal beda dan jauh dari kata bosan. "Saya yakin dengan tema yang berbeda dan tampilan yang berbeda bisa menepis sesuatu yang membosankan," ujarnya dengan semangat. Bahkan, seminggu sebelum pembukaan, tim ARTJOG masih dibikin dag dig dug sama berbagai eksperimen yang mereka coba. "Mulai dari kemasan, penampilan, ini salah satu yang membuat saya semangat," lanjutnya. Wah, jadi makin penasaran gimana jadinya, ya!
Karya Komisi yang Bikin Tercengang!
Di program pameran, ARTJOG 2025 spesial banget karena ngundang dua seniman komisi buat nerjemahin tema "Motif: Amalan". Ada Anusapati dari Yogyakarta dan REcycle ExPerience dari Bandung.
Anusapati, seniman patung kenamaan, bikin instalasi dari berbagai material kayu bekas. Bukan cuma pajangan biasa, lho! Karya ini jadi refleksi mendalam tentang kerusakan lingkungan yang terjadi di sekitar kita. Duh, langsung auto mikir, deh!
Terus, ada juga proyek seni dari REcycle-EXPerience yang digagas pasangan Evan Driyananda dan Attina Nuraini. Mereka bawa karya robot besar dari mainan bekas! Dan yang lebih keren lagi, pengunjung bisa ikut nyumbang mainan bekas mereka buat jadi bagian dari karya ini. Asli, ini interaktif banget! Jadi, kalau punya mainan bekas yang udah nggak kepakai, jangan dibuang, mending dibawa ke ARTJOG biar jadi bagian dari karya seni yang bermakna!
"Special Project" yang Nggak Kalah Gila!
ARTJOG 2025 juga punya program "Special Project" yang nunjukin gimana seni bisa jadi bagian aktif dalam kehidupan dan masyarakat. Ada tiga karya partisipatif yang wajib banget kalian intip: Murakabi Movement (Yogyakarta), ruangrupa (Jakarta), dan DEV FTO Printmaking Institute (Bali).
Murakabi Movement bakal ngajak kita buat mendalami hubungan antara individu dan lingkungannya lewat praktik hidup sehari-hari. Kebayang kan gimana serunya belajar bareng tentang diri kita dan lingkungan lewat seni?
Sementara itu, ruangrupa, organisasi seni yang sudah mendunia, bakal ngerancang metode belajar bersama buat memahami perubahan ruang kota dengan pendekatan seni yang berpusat pada kearifan lokal. Penasaran gimana mereka ngebahas kota lewat sudut pandang seni?
Nah, kalau DEV FTO Printmaking Institute, selain pamerin karya-karya keren dari studio grafis mereka, mereka juga bakal ngadain lokakarya yang fokus sama eksplorasi teknik cetak grafis. Buat kalian yang suka seni grafis atau penasaran gimana prosesnya, ini kesempatan emas buat belajar langsung dari ahlinya!
Menuju Masa Depan dengan "Spotlight" dan Kolaborasi!
ARTJOG 2025 juga ngenalin program baru bernama "Spotlight" buat nunjukkin karya seni individu dari para seniman yang udah punya nama di kancah seni formal. Salah satunya ada retrospeksi karya seni instalasi dari Beta Rahardian yang udah berkarya selama 20 tahun di dunia seni peran. Terus, ada juga karya dari Bapak Burjudul Zudaimonio, hasil kolaborasi kece bareng seniman dan lintas bidang, kayak Garin Nugroho (Sutradara), Siko Setyanto (Koreografer), Aditya Surya Taruna (Komposer), Andra Matin (Arsitek), dan Davy Linggar (Fotografer dan Videografer). Bayangin deh, kolaborasi lintas bidang gini pasti hasilnya pecah banget!
ARTJOG & Inklusivitas: Merangkul Semua!
ARTJOG selalu berusaha maksimal dalam penyediaan fasilitas dan sarana, biar semua bisa menikmati seni tanpa batas. Nggak cuma itu, ARTJOG juga peduli banget sama teman-teman disabilitas. Makanya, mereka buka kesempatan buat para pelaku seni disabilitas buat ngembangin praktik dan minat mereka di dunia seni.
Peran Pemerintah Daerah dalam Mendukung Ekosistem Seni
Yang bikin makin bangga, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui danais, juga punya peran besar dalam mendukung ARTJOG 2025 ini. Lewat program Young Artist Award, Residensi Seni, dan LoveARTJOG, Dinas Kebudayaan DIY secara langsung merancang dan terlibat dalam pendampingan difabel di ARTJOG 2025. Ini jadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan ekosistem seni yang inklusif dan merangkul semua. Keren banget kan sinergi antara festival seni dan dukungan pemerintah!
ARTJOG juga berkolaborasi sama Open Arms, sebuah program inklusif dari Selatan Sunaryo Art Space. Mereka ngadain residensi seni dan ngajak para peserta berkarya bareng di studio seniman. Selain itu, ada juga LoveARTJOG yang didesain buat ngajak anak muda disabilitas buat lebih terlibat dalam pendampingan di ARTJOG. Keren banget, kan? ARTJOG memang festival yang merangkul semua!
Performa yang Bikin Hati Dag Dig Dug!
Selain pameran yang memukau, ARTJOG juga punya program performa yang nggak kalah seru! Mereka kolaborasi sama Rumah Atsiri Indonesia buat ngembangin seni pertunjukan. Ada juga kerja sama sama produser pertunjukan lain buat menghadirkan penampilan spesial, kayak Garasi Performance Institute yang nampilin karya Ishvara Devati (seniman performans) dan Lembaga Artgroecosystem (komunitas seni dan agrikultur).
Terus, Liquid Architecture bakal nampilin pertunjukan dari Tralala Blip (grup dan agrikultur). Nggak ketinggalan, IFI Yogyakarta juga bakal nampilin Ko Shin Moon, proyek musik disabilitas dari New South Wales, dan Rouge. Panggung performa ARTJOG ini bakal ada setiap minggunya selama festival berlangsung. Jadi, jangan sampai ketinggalan!
Program Pendukung dan Merchandise Kece!
Selama ARTJOG 2025 berlangsung, ada juga program pendukung yang sayang banget kalau dilewati, kayak Young Artist Award, Exhibition Tour, Meet the Artist, Artcare Indonesia, dan Jogja Art Weeks.
Dan buat kalian yang suka koleksi, Merchandise Project tahun ini bakal lebih ramai dengan kolaborasi bareng seniman, kreator, dan brand-brand ternama kayak Dagadu dan Rumah Atsiri Indonesia. Siap-siap borong, ya! Pastikan kalian pantengin ketersediaan produknya di lokasi ARTJOG dan di lokapasar.
Penampilan Spesial dari Bottlesmoker!
Nggak cuma itu, ARTJOG juga ngasih panggung buat Bottlesmoker sebagai seniman komisi. Bottlesmoker ini dikenal punya gaya eksperimental dalam bermusik. Jadi, siap-siap buat penampilan yang nggak biasa dan bikin terpukau!
Gimana, Sobat Budaya? Udah siap merasakan pengalaman seni yang berbeda dan penuh makna di ARTJOG 2025? Jangan sampai kelewatan ya! Ini bukan cuma festival seni biasa, tapi juga ajang buat kita merayakan "Amalan" baik dan bikin dunia jadi tempat yang lebih baik lewat seni. Yuk, ramaikan!
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...