by ifid|| 20 September 2025 || || 57 kali
Yogyakarta – Dalam upaya menjaga dan melestarikan kekayaan budaya, 18/9Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui program "Sarana dan Prasarana Keistimewaan Urusan Kebudayaan" memberikan dukungan nyata kepada para pelaku seni. Bantuan ini diserahkan dalam bentuk hibah gamelan besi, pakaian kesenian, dan alat musik Jathilan. Acara serah terima yang berlangsung di sebuah pendopo yang sarat akan nuansa budaya ini, menjadi momen penting bagi keberlanjutan tradisi.
Bantuan ini merupakan bagian dari sub kegiatan "Pengadaan Sarana dan Prasarana Lembaga Budaya." Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa komunitas dan sanggar seni memiliki alat yang memadai untuk berlatih, mementaskan, dan mewariskan seni budaya kepada generasi mendatang. Komitmen ini tidak hanya sekadar menyediakan peralatan, tetapi juga menumbuhkan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap seni tradisional.
Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, menyatakan bahwa bantuan ini adalah wujud nyata dari keistimewaan Yogyakarta. "Kebudayaan adalah napas kita. Dengan memberikan bantuan ini, kami berharap para seniman dapat terus berkarya dan menjaga marwah kebudayaan Yogyakarta agar tetap lestari dan berkembang," ucapnya.
Penerima hibah gamelan besi kali ini tersebar di empat kabupaten/kota, menunjukkan meratanya perhatian pemerintah terhadap komunitas budaya di seluruh wilayah DIY. Gamelan besi, dengan suaranya yang khas, menjadi salah satu alat musik esensial dalam seni karawitan dan pewayangan yang perlu terus dijaga kelestariannya.
Gamelan Besi untuk Sepuluh Lembaga Budaya
Bantuan hibah gamelan besi diberikan kepada sepuluh komunitas dan lembaga budaya yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam melestarikan seni karawitan. Sepuluh penerima hibah ini mewakili berbagai lapisan masyarakat, dari komunitas seni, paguyuban, hingga sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa kecintaan terhadap gamelan tidak mengenal batas usia dan profesi.
Daftar Penerima Hibah Gamelan Besi:
Penyerahan gamelan ini dilakukan secara simbolis, disambut dengan gembira oleh perwakilan dari masing-masing lembaga. Senyum bangga dan semangat baru terpancar dari wajah mereka, menandakan bahwa upaya pemerintah benar-benar dirasakan manfaatnya.
Hibah Pakaian Kesenian dan Alat Musik Jathilan
Selain gamelan, dukungan terhadap pelaku seni juga diberikan melalui hibah pakaian kesenian dan alat musik Jathilan. Pakaian kesenian memegang peran krusial dalam pertunjukan, tidak hanya sebagai penutup tubuh tetapi juga sebagai penanda karakter dan estetika. Pakaian yang layak dan seragam akan meningkatkan kualitas visual dan profesionalisme sebuah pementasan.
Tiga kelompok seni yang menerima hibah pakaian kesenian adalah:
Bantuan pakaian kesenian ini akan membantu kelompok-kelompok tersebut dalam mempersiapkan pementasan yang lebih baik dan menarik, serta memotivasi anggota untuk terus berkarya.
Sementara itu, untuk seni pertunjukan Jathilan, pemerintah memberikan hibah alat musik khusus di dua pendopo. Ini bertujuan untuk memfasilitasi latihan dan pementasan Jathilan, sebuah seni tari kuda lumping yang sangat populer di kalangan masyarakat.
Jathilan dan Pentingnya Ruang Berkarya
Dua sanggar seni yang menerima hibah alat musik Jathilan adalah:
Hibah alat musik Jathilan di sanggar ini memiliki arti penting. Sanggar, sebagai ruang publik dan tradisional, adalah tempat ideal untuk berlatih dan mementaskan seni. Dengan adanya alat musik yang lengkap, sanggar akan semakin hidup sebagai pusat kegiatan budaya. "Ini bukan hanya tentang alat, tapi juga tentang ruang berkarya yang kami butuhkan," kata salah satu perwakilan sanggar. "sanggar adalah rumah kami, dan dengan bantuan ini, rumah kami semakin lengkap."
Seni Jathilan, dengan ritme yang energik dan gerak tari yang memukau, seringkali menjadi hiburan utama dalam berbagai acara desa dan hajatan. Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan frekuensi dan kualitas pementasan, serta menarik lebih banyak generasi muda untuk terlibat dalam seni ini.
Simbol Komitmen Pemerintah dan Peran Komunitas
Bantuan sarana dan prasarana kebudayaan ini tidak hanya sekadar transaksi hibah, melainkan simbol dari komitmen kuat Pemerintah DIY dalam menjalankan amanat keistimewaan. Kebudayaan diposisikan sebagai pilar utama pembangunan, bukan hanya sebagai pelengkap.
Para penerima hibah, baik itu komunitas gamelan, paguyuban pakaian kesenian, maupun sanggar Jathilan, memiliki peran strategis sebagai "agen budaya." Mereka adalah garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan masyarakat, mewariskan pengetahuan, dan menginspirasi kecintaan terhadap seni tradisional. Bantuan ini memperkuat kapasitas mereka untuk menjalankan peran tersebut secara efektif.
Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil, dalam hal ini komunitas budaya, adalah kunci keberhasilan program ini. Dengan adanya sinergi, setiap rupiah yang disalurkan menjadi investasi yang produktif bagi masa depan kebudayaan Yogyakarta.
Harapan dan Keberlanjutan
Di akhir acara, perwakilan dari penerima hibah menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. Mereka berharap bantuan ini menjadi awal dari program-program serupa yang lebih besar di masa depan. "Kami merasa sangat dihargai. Ini memberi kami semangat baru untuk terus berkarya," kata salah satu perwakilan.
Harapan terbesar adalah bahwa dukungan ini akan memicu pertumbuhan komunitas budaya yang lebih kuat dan mandiri. Keberlanjutan tradisi tidak bisa hanya bergantung pada bantuan pemerintah. Ini membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Dengan alat yang memadai, semangat yang membara, dan dukungan yang berkelanjutan, kebudayaan Yogyakarta akan terus bersinar.
Acara ditutup dengan pementasan singkat dari salah satu kelompok penerima hibah, yang memukau hadirin dengan penampilan yang memukau. Kesenian, yang kini memiliki sarana dan prasarana yang lebih baik, kembali menjadi nyawa yang menghidupkan ruang-ruang publik di seluruh Yogyakarta.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...