by ifid|| 27 September 2025 || || 15 kali
Yogyakarta, 25 September 2025 - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengambil langkah konkret untuk melestarikan kekayaan budaya bangsa. Bertempat di Ruang Bima Dinas Kebudayaan DIY, sebuah workshop bertajuk "Ngleluri Kabudayan Lumantar Olah Raga Tradisional" resmi dibuka. Acara ini berfokus pada permainan tradisional Gobak Sodor, yang telah mendapatkan sertifikasi sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Workshop ini dihadiri oleh perwakilan dari kalurahan/kelurahan budaya se-DIY, yang diharapkan menjadi agen perubahan dalam menghidupkan kembali permainan tradisional di tengah masyarakat.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menanamkan kembali kecintaan pada permainan tradisional, khususnya Gobak Sodor, yang bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarat akan nilai-nilai luhur. Dalam sambutannya, Kepala Bidang Adat, Tradisi, Seni Pertunjukan dan Media Baru, Padmono Anggoro, yang membacakan sambutan Kepala Dinas Kebudayaan DIY, menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan permainan olahraga tradisional bersama masyarakat. "Melalui kegiatan olahraga tradisional, diharapkan makin banyak yang menyukai dan menggemari permainan asli bangsa Indonesia," ujarnya. Acara ini juga menjadi sarana bagi para peserta untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman demi penguatan dan pelestarian permainan tradisional.
Workshop ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, serta bermitra dengan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Daerah Istimewa Yogyakarta. Kerjasama ini menunjukkan komitmen serius dari berbagai pihak untuk memastikan warisan budaya ini tetap hidup dan relevan di era modern.
Misi KORMI DIY dan Kebangkitan Olahraga Masyarakat
Kerja sama dengan KORMI DIY dalam workshop ini tidak lepas dari misi dan visi organisasi tersebut. KORMI DIY, yang sebelumnya dikenal sebagai FOMI dan FORMI, secara resmi menjadi Komite Olahraga Masyarakat Indonesia pada tahun 2023. Organisasi ini memiliki peran krusial dalam mengembangkan masyarakat melalui berbagai kebijakan dan program yang berfokus pada olahraga masyarakat. KORMI DIY berkomitmen untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, tidak hanya untuk prestasi, tetapi juga untuk kesehatan, kebugaran, dan interaksi sosial.
Dalam susunan pengurus periode 2024-2028, KORMI DIY dipimpin oleh Drs. Kadarmanta Baskara Aji sebagai Ketua, didampingi oleh Arif Noor Hartanto, S.IP dan Drs. Dapan, M.Kes sebagai Wakil Ketua. Kepengurusan ini dibagi menjadi beberapa komisi yang berfokus pada berbagai jenis olahraga masyarakat. Salah satunya adalah Komisi Olahraga Tradisional & Kreasi Budaya (OTKB), yang secara langsung relevan dengan workshop Gobak Sodor.
Melalui program-program di setiap komisi, KORMI DIY berupaya menciptakan masyarakat yang lebih sehat, bugar, aktif, dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Mereka menjadikan olahraga masyarakat sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Kemitraan dengan Dinas Kebudayaan DIY dalam acara ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat memperkuat upaya pelestarian budaya dan pengembangan olahraga di tingkat akar rumput.
Gobak Sodor: Antara Permainan dan Nilai-Nilai Luhur
Gobak Sodor, atau juga dikenal dengan nama lain seperti Galasin atau Galah Asin, adalah permainan tradisional yang dimainkan secara beregu. Aturan mainnya sederhana: satu tim bertugas menjaga garis agar tim lawan tidak bisa melewati garis tersebut. Meskipun terlihat simpel, permainan ini mengajarkan banyak hal. Gobak Sodor mencerminkan karakteristik permainan tradisional yang dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Permainan ini tidak memerlukan peralatan khusus, wasit formal, dan bahkan dapat dimainkan tanpa alas kaki.
Lebih dari sekadar permainan, Gobak Sodor sarat akan nilai-nilai luhur yang perlu ditanamkan kembali di masyarakat. Permainan ini melatih kerjasama tim, strategi, ketangkasan, dan sportivitas. Dalam perlombaan, setiap pemain harus mampu berkomunikasi dan bergerak selaras dengan rekan satu timnya untuk mencapai tujuan. Nilai-nilai ini sejalan dengan yang ingin dihidupkan kembali oleh Dinas Kebudayaan DIY dan KORMI.
Pada workshop ini, para peserta yang berasal dari kalurahan/kelurahan budaya diajak untuk tidak hanya memahami aturan main, tetapi juga filosofi di balik Gobak Sodor. Mereka diharapkan mampu menjadi "agent budaya" yang dapat mengimplementasikan nilai-nilai luhur tersebut di tengah masyarakat. Dengan demikian, Gobak Sodor bukan hanya dimainkan untuk kesenangan, tetapi juga sebagai media untuk membentuk karakter generasi muda yang lebih baik.
Pelaksanaan Lomba dan Harapan Masa Depan
Workshop ini tidak berhenti pada sesi diskusi dan teori. Sebagai puncaknya, akan diselenggarakan Lomba Permainan Tradisional Gobak Sodor yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober – 2 November 2025 di GOR Among Rogo, Yogyakarta. Acara ini akan menjadi ajang unjuk kebolehan bagi para peserta workshop dalam mengimplementasikan semua yang telah mereka pelajari.
Dian Lakshmi Pratiwi dalam sambutannya berharap, para peserta dapat menjunjung tinggi nilai-nilai Olympism, yaitu sportifitas, kejujuran, dan persahabatan, dalam perlombaan mendatang. Kompetisi ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang mencari pemenang, melainkan juga wadah untuk mempererat tali persaudaraan antar-kalurahan/kelurahan budaya di DIY.
Selain itu, workshop ini juga diharapkan dapat memicu kreasi dan inovasi dalam pengembangan olahraga rekreasi dengan tetap menjunjung tinggi kebudayaan dan kearifan lokal. Seperti yang tertera dalam misi KORMI DIY, upaya ini bertujuan untuk membangkitkan daya saing olahraga rekreasi dan meningkatkan kolaborasi harmonis dengan berbagai pihak. Dengan demikian, permainan tradisional seperti Gobak Sodor dapat berkembang dan mampu bersaing di era modern.
Komitmen untuk Melestarikan Warisan Bangsa
Workshop Lomba Permainan Tradisional Gobak Sodor adalah sebuah langkah awal yang signifikan. Ini adalah bukti komitmen nyata dari Pemerintah DIY, melalui Dinas Kebudayaan dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI), dalam melestarikan warisan budaya bangsa. Acara ini bukan hanya tentang memperkenalkan kembali sebuah permainan, tetapi juga tentang menanamkan kembali identitas dan karakter bangsa yang kaya akan nilai-nilai luhur.
Kerja sama yang terjalin antara berbagai lembaga menunjukkan bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, mulai dari pemerintah, organisasi kemasyarakatan, hingga para agen budaya di tingkat kalurahan, diharapkan permainan tradisional Gobak Sodor dapat terus hidup dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Yogyakarta.
Pada akhirnya, dengan ucapan “Bismillahirrahmannirrahiim”, Kepala Dinas Kebudayaan DIY secara resmi membuka workshop ini, menandakan dimulainya sebuah perjalanan panjang untuk melestarikan kebudayaan melalui olahraga tradisional. Melalui kegiatan ini, Gobak Sodor tidak hanya akan menjadi kenangan masa lalu, tetapi juga menjadi fondasi bagi generasi masa depan untuk mencintai dan bangga akan warisan budaya mereka sendiri.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...